kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.255   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Terus digempur Taliban, AS teruskan bantuan keamanan udara ke Afghanistan


Senin, 26 Juli 2021 / 11:27 WIB
Terus digempur Taliban, AS teruskan bantuan keamanan udara ke Afghanistan
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KABUL. Di tengah proses penarikan secara penuh dari Afghanistan, Amerika Serikat masih berupaya menawarkan bantuan keamanan menyusul semakin intensya serangan dari kelompok Taliban.

Jenderal Marinir AS Kenneth "Frank" McKenzie, pada hari Minggu (25/7), menegaskan bahwa AS akan meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan.

Jenderal McKezie menyadari bahwa serangan Taliban menjadi semakin ganas dalam beberapa minggu terakhir menyusul perginya militer asing.

"AS telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir dan kami siap untuk melanjutkan dukungan dalam beberapa minggu mendatang jika Taliban melanjutkan serangan mereka," ungkap McKenzie, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Pasukan Taliban kini mengusai hampir separuh wilayah Afghanistan

McKenzie, yang memimpin Komando Pusat AS, yang mengendalikan pasukan AS untuk wilayah yang mencakup Afghanistan, menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah berakhirnya misi militer mereka pada 31 Agustus.

Namun, ia menegaskan bahwa kemenangan Taliban tidak bisa dihindari lagi. Satu-satunya upaya resolusi konflik adalah melalui jalur politik, ungkapnya.

Lebih lanjut, McKenzie memperkirakan akan ada peningkatan kekerasan setelah jeda liburan perayaan Iduladha minggu ini. Taliban mungkin akan fokus pada  pusat-pusat perkotaan yang berpenduduk.

Pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban telah bertemu di ibu kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir demi menemukan kesepakatan damai.

Sayangnya, para diplomat yang terlibat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan damai dimulai pada September.

Afghanistan yang menerima kerugian besar akibat perang melawan Taliban, kini mulai merubah strategi perangnya.

Baca Juga: Taliban: Kami menginginkan sistem Islam yang asli di Afghanistan

Kini Afghanistan mulai memusatkan pasukannya di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul dan beberapa kota utama lain, wilayah perbatasan, serta infrastruktur vital.

Taliban telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir dengan merebut distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya.

Pasukan Taliban semakin gencar melakukan serangan setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan pasukannya secara total pada bulan April lalu.

Jika berjalan lancar, seluruh pasukan AS di Afghanistan akan sepenuhnya meninggalkan negara tersebut pada 11 September 2021 mendatang, mengakhiri kehadiran mereka selama 20 tahun terakhir.

Selanjutnya: Susul AS, Inggris mulai menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×