Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Latihan juga bisa menjadi latihan bersama yang menampilkan beberapa cabang militer yang berbasis di berbagai daerah di negeri tembok raksasa, Song menyebutkan.
Selain Angkatan Laut PLA, pasukan lain, seperti Angkatan Darat, Angkatan Udara, Pasukan Roket, dan Pasukan Pendukung Strategis juga bisa terlibat, dia meramalkan.
"PLA tidak boleh mempersiapkan diri untuk pertempuran hanya di Laut China Timur dan Selat Taiwan, tetapi di semua wilayah laut China," kata Song.
"Karena, tujuan latihan ini harus operasi bersama, dan pasukan dari Komando Teater Utara, Timur, dan Selatan harus mampu melakukan pertempuran bersama lintas regional," ujarnya.
Baca Juga: Buat jaga kapal induk, China bakal luncurkan kapal perusak siluman berpeluru kendali
Jika konflik militer di Selat Taiwan pecah, kemungkinan tidak akan terbatas pada satu wilayah laut, tetapi saling berhubungan, Song menekankan.
Li Jie, ahli Angkatan Laut yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times, latihan PLA besar-besaran tersebut bisa bertujuan sebagai peringatan lebih lanjut kepada Taiwan dan Amerika Serikat (AS)
"Dan menunjukkan, bahwa PLA siap dan mampu secara efektif menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial di semua wilayah laut," kata dia.
Sementara Laut Cina Timur akan menjadi medan perang utama dalam kemungkinan operasi reunifikasi, Laut Cina Selatan dan Laut Kuning kemungkinan juga akan terlibat. Latihan di Laut Bohai mungkin melibatkan pengujian rudal baru, Li memperkirakan.
Baca Juga: Kali ini di Laut Kuning, China kembali gelar latihan militer skala besar