Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Tesla Inc meluncurkan dua model kendaraan listrik (EV) di Thailand pada Rabu (7 Desember), menandai langkah pertamanya ke hub otomotif regional yang telah lama didominasi oleh pabrikan Jepang.
Peluncuran dua EV dengan harga berkisar antara 1,7 juta baht hingga 2,5 juta baht (US$ 48.447 hingga US$ 71.205) hadir saat Thailand mendorong adopsi dan produksi EV dengan menawarkan pemotongan pajak dan subsidi.
Produsen mobil AS itu berencana mulai menjual EV-nya di ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara melalui saluran online, dengan pengiriman mulai awal tahun depan.
Tetapi menghadapi persaingan ketat dari merek China seperti BYD dan Great Wall Motors, yang telah mendirikan ruang pamer dan mitra distribusi dalam beberapa tahun terakhir untuk menjangkau pelanggan dan menawarkan EV dengan harga mulai dari 800.000 baht.
Baca Juga: Tesla Akan Pangkas Lebih dari 20% Produksi Kendaraan Model Y di Pabrik Shanghai
Tesla tidak memberikan detail target penjualan.
Thailand adalah pusat perakitan dan ekspor mobil terbesar keempat di Asia untuk perusahaan seperti Toyota Motor Corp dan Honda Motor Co Ltd. Thailand memproduksi sekitar 1,5 juta hingga 2 juta kendaraan setiap tahunnya, sekitar setengahnya diekspor.
Kendaraan berbasis bahan bakar, terutama yang dibuat oleh merek Jepang, masih mendominasi pasar dan penggunaan EV secara bertahap mendapatkan momentum, dengan sekitar 7.000 EV baterai baru terdaftar dalam sepuluh bulan pertama tahun 2022, menurut Institut Otomotif Thailand, naik 2.000 dari tahun lalu.
Pelanggan yang menghadiri peluncuran Tesla di mal mewah di pusat kota Bangkok mengatakan mereka tertarik dengan mobil baru yang ditawarkan.
Baca Juga: Tesla Recall untuk Pembaruan Perangkat Lunak Bagi 435.000 Mobil di China
"Saya senang. Perbedaan harga tidak signifikan (dari merek EV lain)," kata pekerja kantoran Thitipun Paisirikul, menambahkan dia memperkirakan nilai jual kembali mobil tersebut akan tinggi.
Pemerintah menginginkan setidaknya 30 persen kendaraan yang diproduksi di negara itu menjadi listrik pada tahun 2030. Perusahaan energi milik negara PTT Group tahun ini mengumumkan usaha patungan senilai US$ 1 miliar dengan Foxconn Taiwan untuk memproduksi EV di Thailand.