Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand sedang merundingkan aturan perdagangan dengan Amerika Serikat yang mencakup aturan asal barang dan kandungan nilai regional.
Menteri Perdagangan Thailand Suphajee Suthumpun dan berharap dapat menyelesaikan perundingan pada akhir tahun ini.
Mengutip Reuters, Kamis (9/10/2025), negosiasi dengan Eropa mengenai perjanjian perdagangan bebas juga diharapkan selesai pada akhir tahun atau awal 2026, ujarnya dalam sebuah forum bisnis.
Baca Juga: Bank Sentral Thailand Menahan Suku Bunga, Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Thailand yang lesu berjuang menghadapi tarif AS, tingkat utang rumah tangga yang memberatkan, dan mata uang yang bernilai tinggi yang membebani ekspor.
Suphajee mengatakan nilai baht telah terdongkrak oleh penurunan suku bunga The Fed serta arus masuk modal.
"Suku bunga AS telah menurun (menyebabkan) aliran modal ke Thailand, dengan baht yang kuat memukul eksportir," ujarnya.
Baca Juga: Inflasi Thailand Negatif Selama Enam Bulan Berturut-turut
Ada juga beberapa aspek yang mempengaruhi mata uang tersebut.
"Mungkin ada faktor-faktor lain juga, yang membuat (baht) lebih kuat daripada negara-negara tetangga, yang mengurangi daya saing Thailand."
Ia juga memperingatkan bahwa Thailand membutuhkan dorongan permintaan, dengan mengatakan bahwa setelah enam bulan berturut-turut mengalami inflasi negatif, perekonomian menghadapi risiko deflasi.













