kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Terus Dikebut, Perundingan Dagang Thailand dan AS Harus Selesai Sebelum 1 Agustus


Selasa, 29 Juli 2025 / 11:15 WIB
Terus Dikebut, Perundingan Dagang Thailand dan AS Harus Selesai Sebelum 1 Agustus
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Thailand mengungkapkan, perundingan dagang Thailand dengan Amerika Serikat diperkirakan selesai sebelum 1 Agustus. REUTERS/Athit Perawongmetha 


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira mengungkapkan, perundingan dagang Thailand dengan Amerika Serikat diperkirakan akan selesai sebelum 1 Agustus, dan tarif AS terhadap Thailand diperkirakan tidak akan setinggi 36%.

Mengutip Reuters, Selasa (29/7), Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira kepada para wartawan mengatakan, Thailand siap bernegosiasi dan proposalnya tetap sama.

"Amerika Serikat telah membuka jalan untuk negosiasi lebih lanjut, dan kami akan melanjutkan diskusi," ujarnya.

Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar Thailand tahun lalu, menyumbang 18,3% dari total pengiriman, atau US$ 54,96 miliar. 

Baca Juga: Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Mulai Selasa Dini Hari

Washington telah memperkirakan defisitnya dengan Thailand sebesar US$ 45,6 miliar.

Ketika ditanya apakah perundingan dapat dilakukan sebelum batas waktu 1 Agustus, Pichai berkata, "Ya, itu bisa dilakukan tepat waktu. Kami benar-benar siap dan sekarang kita lihat bagaimana AS memutuskan."

Tarif AS untuk Thailand kemungkinan akan diumumkan pada 1 atau 2 Agustus, kata Pichai.

"Beginilah perkiraannya. Saya pikir sekarang sudah sangat dekat," tambahnya. "Saya yakin kita seharusnya tidak menghadapi tarif 36%."

Baca Juga: Pemimpin Thailand dan Kamboja akan Berunding di Malaysia, Dipimpin Anwar Ibrahim

Awal bulan ini, Pichai mengatakan negara itu memberikan lebih banyak konsesi selain proposal perdagangan sebelumnya yang telah ditingkatkan yang menawarkan tarif nol untuk banyak produk AS.

Ia mengatakan tarif AS untuk Thailand diperkirakan akan sejalan dengan negara-negara lain di kawasan tersebut.

Vietnam dan Indonesia kini menghadapi tarif AS masing-masing sebesar 20% dan 19%, jauh lebih rendah daripada tarif yang diumumkan pada bulan April.

Selanjutnya: Banyak KUR Belum Tersalurkan, Cek Cara Pinjam & Tabel Angsuran KUR BRI Juli 2025

Menarik Dibaca: Savis Tea Luncurkan Koleksi Five Destination Series Bareng Pendopo




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×