Reporter: Asnil Bambani Amri, The Nations | Editor: Asnil Amri
BANGKOK. Honda Automobile (Thailand) menyatakan tidak akan memindahkan produksi ke Indonesia. Honda akan melanjutkan operasional di Rojana Industrial Park di provinsi Ayutthaya mulai 1 April mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Thailand, Pongsvas Svasti (22/3), menanggapi berita tentang komitmen Honda menambah investasi di Indonesia senilai US$ 340 juta, atau tiga kali lipat dari kapasitas produksi Honda saat ini.
Pongsvas menyatakan, Honda tidak memiliki rencana keluar dari negaranya. Bahkan, kata Pongsvas, Honda akan melanjutkan produksisi setelah dilanda banjir parah pada semester kedua tahun lalu.
Honda merupakan produsen mobil yang terpukul langsung oleh banjir yang terjadi di Thailand. Sekitar 1.000 unit mobil baru produksi tenggelam di pabrik yang berlokasi di Rojana Industrial Park.
Akibat peristiwa itu, produksi mobil Honda yang memiliki kapasitas produksi sebesar 240.000 unit per tahun terganggu selama enam bulan.
Pongsvas menegaskan, pabrik baru Honda yang ada di Indonesia itu hanya untuk melayani permintaan domestik, yang tumbuh cepat. Sementara produksi Honda di Thailand akan melayani pasar lokal dan ekspor.
Dia menyatakan, saat ini produsen mobil dunia masih melirik Thailand sebagai basis produksi meskipun mereka terkena dampak dari banjir.
Selain Honda, Nissan juga mengumumkan untuk berinvestasi dalam eko-mobil produksi di Indonesia. Nissan akan mengalokasikan US$ 400 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 250.000 unit tahun 2014 mendatang.
Menurut data industri otomotif Indonesia, penjualan domestik Februari lalu tumbuh 24,2% dari bulan yang sama tahun lalu menjadi 86.407 unit. Pertumbuhan pasar ini terdongkrak oleh bertambahnya jumlah kelas menengah dan suku bunga rendah pinjaman yang rendah.