kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.644   -41,00   -0,25%
  • IDX 8.605   56,48   0,66%
  • KOMPAS100 1.188   6,17   0,52%
  • LQ45 853   2,31   0,27%
  • ISSI 305   2,01   0,66%
  • IDX30 438   -0,96   -0,22%
  • IDXHIDIV20 508   1,76   0,35%
  • IDX80 133   0,41   0,31%
  • IDXV30 139   0,96   0,70%
  • IDXQ30 139   0,11   0,08%

Thailand Berencana Memberikan Paket Dukungan US$ 8,3 Miliar untuk Usaha Kecil


Selasa, 02 Desember 2025 / 15:01 WIB
Thailand Berencana Memberikan Paket Dukungan US$ 8,3 Miliar untuk Usaha Kecil
ILUSTRASI. Thailand berencana memberikan paket dukungan senilai 267 miliar baht (US$ 8,3 miliar) untuk usaha kecil.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Menteri Keuangan Thailand Ekniti Nitithanprapas mengungkapkan, Thailand berencana memberikan paket dukungan senilai 267 miliar baht (US$ 8,3 miliar) untuk usaha kecil, termasuk pinjaman lunak dan jaminan pinjaman untuk meningkatkan likuiditas, seiring upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang sedang lesu.

Mengutip Reuters, Selasa (2/12/2025), Menteri Ekniti Nitithanprapas dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, paket yang disetujui kabinet pada hari Selasa tersebut mencakup pinjaman lunak senilai 217 miliar baht dari bank-bank BUMN dan jaminan sebesar 50 miliar baht.

Paket tersebut akan membantu meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya melalui suku bunga rendah untuk usaha kecil dan menengah.

Baca Juga: Asia Tenggara Darurat Cuaca Ekstrem: Vietnam, Thailand, & Malaysia Dilanda Banjir

"UKM Thailand sedang kehabisan napas," jelasnya kepada para wartawan dalam konferensi pers..

"Saat ini, likuiditas telah mengering. Kita perlu menyuntikkan bahan bakar ke sektor ini untuk membantu mereka kembali kuat," tambahnya.

Stimulus ini diharapkan dapat membantu 107.000 usaha kecil dan menambah 0,36 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026.

Baca Juga: Gubernur Bank Sentral Thailand Menilai Pelemahan Baht Akan Untungkan Ekonomi

Ekniti juga mengatakan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini dapat tumbuh mendekati 1% per tahun pada kuartal terakhir tahun 2025. Pada kuartal September, ekonomi hanya tumbuh 1,2% dari tahun sebelumnya, laju terlemah dalam empat tahun. Negara ini telah menghadapi berbagai tantangan tahun ini, termasuk tarif AS, utang rumah tangga yang masih tinggi, dan mata uang baht yang kuat.

($1 = 32,0 baht)

Selanjutnya: Mendagri: Penanganan Banjir Aceh dan Sumatera Sudah Skala Nasional

Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×