Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Menteri Keuangan Thailand Ekniti Nitithanprapas mengungkapkan, Thailand berencana memberikan paket dukungan senilai 267 miliar baht (US$ 8,3 miliar) untuk usaha kecil, termasuk pinjaman lunak dan jaminan pinjaman untuk meningkatkan likuiditas, seiring upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang sedang lesu.
Mengutip Reuters, Selasa (2/12/2025), Menteri Ekniti Nitithanprapas dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, paket yang disetujui kabinet pada hari Selasa tersebut mencakup pinjaman lunak senilai 217 miliar baht dari bank-bank BUMN dan jaminan sebesar 50 miliar baht.
Paket tersebut akan membantu meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya melalui suku bunga rendah untuk usaha kecil dan menengah.
Baca Juga: Asia Tenggara Darurat Cuaca Ekstrem: Vietnam, Thailand, & Malaysia Dilanda Banjir
"UKM Thailand sedang kehabisan napas," jelasnya kepada para wartawan dalam konferensi pers..
"Saat ini, likuiditas telah mengering. Kita perlu menyuntikkan bahan bakar ke sektor ini untuk membantu mereka kembali kuat," tambahnya.
Stimulus ini diharapkan dapat membantu 107.000 usaha kecil dan menambah 0,36 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026.
Baca Juga: Gubernur Bank Sentral Thailand Menilai Pelemahan Baht Akan Untungkan Ekonomi
Ekniti juga mengatakan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini dapat tumbuh mendekati 1% per tahun pada kuartal terakhir tahun 2025. Pada kuartal September, ekonomi hanya tumbuh 1,2% dari tahun sebelumnya, laju terlemah dalam empat tahun. Negara ini telah menghadapi berbagai tantangan tahun ini, termasuk tarif AS, utang rumah tangga yang masih tinggi, dan mata uang baht yang kuat.
($1 = 32,0 baht)













