kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Thailand melarang impor babi dari Myanmar karena demam babi Afrika


Kamis, 15 Agustus 2019 / 17:22 WIB
Thailand melarang impor babi dari Myanmar karena demam babi Afrika
ILUSTRASI. Daging Babi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand akan melarang impor babi dari Myanmar selama 90 hari setelah negara tetangga ini mengkonfirmasi kasus demam babi Afrika pertama kali minggu ini. 

Kamis (15/8), pemerintah Thailand memperkirakan larangan akan dimulai minggu depan. Larangan ini akan mencakup babi hidup dan babi hutan serta karkas dari Myanmar. Larangan ini ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke Thailand.

Baca Juga: Harga produsen China turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun

Larangan impor babi dari Myanmar ini menyusul larangan serupa yang dikeluarkan Thailand untuk impor babi dari Laos pada bulan Juni.

Sorawit Thanito, Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Peternakan mengatakan, penyakit mematikan bagi babi ini belum ditemukan di Thailand. "Tidak ada wabah demam babi Afrika di Thailand," kata dia kepada Reuters.

Baca Juga: Flu babi menjangkiti Bulgaria, 17 ribu babi ternak bakal dimusnahkan

Hari ini, China juga melarang impor babi, babi hutan, dan produk-produk terkait dari Myanmar karena kekhawatiran demam babi Afrika.

China telah berjuang melawan penyakit ini sejak pertengahan tahun lalu. Demam babi Afrika telah menyebar ke semua provinsi dan wilayah China, Hong Kong dan pulau Hainan, sejak pertama kali terdeteksi di sana Agustus lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×