kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

The Fed Diperkirakan Turunkan Suku Bunga, Isyaratkan Pelonggaran Moneter Lanjutan


Senin, 27 Oktober 2025 / 21:04 WIB
The Fed Diperkirakan Turunkan Suku Bunga, Isyaratkan Pelonggaran Moneter Lanjutan
ILUSTRASI. The Fed diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuan jangka pendek Amerika Serikat sebesar 0,25 poin persentase pekan ini.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pembuat kebijakan di Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuan jangka pendek Amerika Serikat sebesar 0,25 poin persentase pekan ini.

Langkah ini akan menjadi penurunan kedua pada tahun 2025, di tengah upaya bank sentral untuk mencegah pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.

Namun, banyak analis memperkirakan langkah ini tidak akan menjadi yang terakhir dalam siklus pelonggaran moneter kali ini.

Pasar tenaga kerja AS mulai melambat

Kenaikan klaim tunjangan pengangguran menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja terus melemah, bahkan ketika penutupan pemerintahan (government shutdown) menunda publikasi sebagian besar data ekonomi resmi, termasuk tingkat pengangguran yang terakhir tercatat di 4,3% pada Agustus.

Sementara itu, data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan—termasuk laporan terbaru yang menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik hanya 3% dalam 12 bulan hingga September—telah meredakan kekhawatiran akan tekanan harga akibat tarif impor.

Baca Juga: Donald Trump: Calon Ketua The Fed Akan Diumumkan Akhir Tahun

Lebih penting lagi, pernyataan resmi The Fed pasca-pertemuan bulan lalu menyebutkan adanya kemungkinan “penyesuaian tambahan” terhadap suku bunga. Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, secara eksplisit menafsirkan kalimat itu sebagai sinyal akan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Analis memperkirakan The Fed tidak akan menghapus atau mengubah frasa tersebut dalam pernyataan kebijakan pekan ini, karena dianggap terlalu “hawkish” jika mengisyaratkan jeda pelonggaran.

“Sebagian anggota komite mungkin ingin memberi sinyal bahwa pelonggaran Desember tidak bisa dianggap pasti, namun perubahan bahasa semacam itu mungkin terlalu agresif bagi pimpinan The Fed,” tulis Michael Feroli, Kepala Ekonom AS di JP Morgan.

Powell diperkirakan tidak akan berikan sinyal pasti

Meski begitu, Ketua The Fed Jerome Powell diyakini tidak akan secara eksplisit menjanjikan pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember dalam konferensi pers usai rapat kebijakan Rabu mendatang.

Baca Juga: The Fed Mengumumkan Rencana Kenaikan Modal yang Lebih Kecil untuk Bank Besar

Banyak faktor global masih berpotensi mengubah pandangan ekonomi, mulai dari ketidakpastian negosiasi perdagangan internasional hingga potensi berakhirnya penutupan pemerintahan AS yang bisa memulihkan publikasi data ketenagakerjaan dalam tiga bulan ke depan.

“Powell kemungkinan akan tetap menjaga fleksibilitas kebijakan dan tidak berkomitmen pada tindakan tertentu hingga akhir tahun,” tulis analis dari Deutsche Bank.

Jika The Fed memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase, maka suku bunga acuan AS akan berada di kisaran 3,75%–4,00%. Pasar keuangan saat ini memperkirakan pemangkasan lanjutan pada Desember dan Januari, seiring meningkatnya ekspektasi pelonggaran moneter.

Tekanan politik dari Gedung Putih

Pemerintahan Presiden Donald Trump secara terbuka menyuarakan keinginan agar The Fed menurunkan suku bunga lebih agresif, menempatkan Powell di bawah tekanan politik yang besar di tengah perbedaan pandangan di dalam tubuh bank sentral sendiri.

Sejak keputusan bulan September, sejumlah pejabat The Fed menyerukan kehati-hatian dalam melanjutkan pelonggaran, dengan alasan inflasi masih berada di atas target 2% selama beberapa tahun terakhir.

Namun, lebih banyak anggota komite yang berpendapat bahwa pemangkasan tambahan diperlukan untuk mengantisipasi risiko pelemahan pasar tenaga kerja yang lebih parah.

Baca Juga: The Fed Diperkirakan Pangkas Suku Bunga Dua Kali Lagi Tahun Ini

Salah satunya adalah Gubernur Baru The Fed, Stephen Miran, yang kemungkinan akan menyatakan dissent (ketidaksetujuan) pada rapat kali ini, sebagaimana ia lakukan bulan lalu ketika mendukung pemangkasan setengah poin persentase.

Miran sendiri dijadwalkan kembali ke Gedung Putih sebagai penasihat ekonomi pada akhir masa jabatannya di Januari 2026.

Sinyal akhir dari kebijakan pengetatan neraca

Selain keputusan suku bunga, The Fed juga dapat memberikan sinyal bahwa mereka akan segera menghentikan kebijakan pengetatan neraca (quantitative tightening), bahkan mungkin secepat bulan ini.

Analis memperkirakan pertemuan kali ini juga akan diwarnai perdebatan mengenai strategi komunikasi kebijakan suku bunga ke depan, termasuk rencana The Fed untuk memperbarui panduan (forward guidance) demi meningkatkan kejelasan arah kebijakan bagi pasar.

Selanjutnya: Biaya Haji 2026 Diusulkan Turun, Bandingkan dengan Biaya Haji 2025 Per Embarkasi

Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Pakai Conditioner Setelah Keramas, Bikin Rambut Lepek!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×