kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

The Fed: Lebih Banyak Data Ekonomi yang Bagus akan Perkuat Alasan Penurunan Bunga


Selasa, 09 Juli 2024 / 22:01 WIB
The Fed: Lebih Banyak Data Ekonomi yang Bagus akan Perkuat Alasan Penurunan Bunga
ILUSTRASI. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, inflasi Amerika Serikat (AS) masih tetap di atas target Federal Reserve (The Fed) sebesar 2%. Namun telah membaik dalam beberapa bulan terakhir.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Angka inflasi Amerika Serikat (AS) masih tetap di atas target Federal Reserve (The Fed) sebesar 2%. Namun telah membaik dalam beberapa bulan terakhir.

“Dan data yang lebih baik akan memperkuat alasan penurunan suku bunga bank sentral," kata Ketua Fed Jerome Powell dalam testimoninya di Kongres AS, Selasa (9/7), seperti dikutip Reuters.

Dalam komentarnya yang tampaknya menunjukkan peningkatan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target The Fed, yang merupakan persyaratan untuk pelonggaran kebijakan moneter, Powell membandingkan kurangnya kemajuan dalam hal tersebut pada bulan-bulan pertama tahun ini.

Namun, perbaikan terkini telah membantu membangun kepercayaan The Fed bahwa tekanan harga akan terus berkurang.

Powell juga mencatat, saat ini The Fed juga mengkhawatirkan risiko terhadap pasar tenaga kerja dan perekonomian jika suku bunga tetap terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama.

“Setelah kurangnya kemajuan menuju sasaran inflasi 2% pada awal tahun ini, pembacaan bulanan terbaru menunjukkan sedikit kemajuan lebih lanjut,” kata Powell dalam sambutannya yang akan disampaikan kepada Komite Perbankan Senat.

“Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan kami bahwa inflasi sedang bergerak berkelanjutan menuju 2%," imbuhnya.

Baca Juga: Aliran Uang Tunai ke Pasar Uang AS Tembus Rekor Tertinggi

Sementara itu, laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat pekan lalu menunjukkan penambahan 206.000 pekerjaan pada bulan Juni masih solid, namun dengan tren bulanan yang melambat dan tingkat pengangguran yang meningkat saat ini sebesar 4,1%.

Powell menyebut hal ini sebagai “tingkat yang masih rendah,”. Tapi mengingat kemajuan yang dicapai baik dalam menurunkan inflasi maupun dalam mendinginkan pasar tenaga kerja selama dua tahun terakhir, peningkatan inflasi bukanlah satu-satunya risiko yang dihadapi.

Powell bilang, mmbiarkan kebijakan terlalu ketat dalam waktu yang terlalu lama, dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja secara berlebihan. Sehingga merusak periode pertumbuhan ekonomi AS yang tetap solid dengan permintaan swasta yang kuat.

Komentar Powell mungkin memperkuat ekspektasi terhadap perubahan pernyataan kebijakan yang akan dirilis setelah pertemuan The Fed pada 30-31 Juli yang setidaknya membuka pintu bagi penurunan suku bunga The Fed di bulan September. Mengingat probabilitas investor sebesar 70% - kecuali jika terjadi lonjakan inflasi yang mengejutkan.

Baca Juga: Powell: The Fed Perlu Lebih Banyak Bukti Penurunan Inflasi Sebelum Potong Suku Bunga

Pada pertemuan The Fed tanggal 11-12 Juni, proyeksi rata-rata dari 19 pejabat adalah penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada akhir tahun, namun sejak itu data inflasi lebih lemah dari perkiraan.

Indeks harga konsumen AS tidak naik sama sekali di bulan Mei, dan para analis mengantisipasi pelemahan lainnya ketika data baru dirilis pada Kamis mendatang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×