kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Fed sebut real estate komersial dan bank paling terpukul akibat virus corona


Sabtu, 16 Mei 2020 / 05:49 WIB
The Fed sebut real estate komersial dan bank paling terpukul akibat virus corona
ILUSTRASI. A trader looks on as a screen shows Federal Reserve Chairman Jerome Powell's news conference after the U.S. Federal Reserve interest rates announcement on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., July 31, 2019. REUTERS/Brendan Mc


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Dalam upaya melindungi ekonomi terhadap kerusakan akibat krisis virus corona, The Fed telah memangkas suku bunga jangka pendek efektif menjadi nol. The Fed juga membeli sekitar US$ 2 triliun surat berharga dan sekuritisasi aset berbasis hipotek. The Fed juga mengumumkan sembilan program pinjaman darurat, lima di antaranya telah aktif. 

The Fed juga menyalurkan ratusan miliar dollar AS ke bank sentral asing melalui jalur swap dan pembelian surat berharga sementara. The Fed juga telah melonggarkan beberapa aturan untuk mendorong industri perbankan untuk meningkatkan pinjaman ke rumahtangga dan bisnis yang lumpuh akibat pandemi virus corona. 

Baca Juga: Trump ancam kenakan pajak baru ke perusahaan yang produksi di luar AS

"Intervensi awal yang kuat telah efektif dalam mengatasi tekanan likuiditas, tetapi kami akan memantau dengan cermat tekanan solvabilitas di antara para peminjam yang sangat berpengaruh, dan seberapa lama pandemi Covid berlanjut," kata Gubernur Lael Brainard dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Bloomberg Jumat (15/5).

Beberapa dana lindung nilai juga terpengaruh dan berkontribusi terhadap dislokasi pasar. "Beberapa dana lindung nilai besar dengan leverage yang tidak proporsional dapat memiliki efek outsize, karena mereka mungkin harus menjual aset dalam jumlah besar untuk memenuhi margin call atau mengurangi risiko portofolio selama periode tekanan pasar," kata laporan itu. 

Baca Juga: Pimpinan Fed kirim pesan jelas: Suku bunga negatif tidak masuk akal

"De-leveraging seperti itu mungkin berkontribusi pada kondisi likuiditas yang buruk di pasar keuangan pada bulan Maret," tulis The Fed dalam kajian. Laporan itu juga menyoroti bahaya pasar kredit dengan leverage tinggi. Kemerosotan mungkin menjadi berita buruk bagi bank yang terikat dengan kesepakatan dan kewajiban yang dijamin serta memegang banyak pinjaman.

"Default pinjaman naik pada bulan Februari dan Maret, dan kemungkinan terus meningkat tergantung pada jalur ekonomi," kata laporan itu.




TERBARU

[X]
×