Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan konfrontasi militer antara kedua negara adikuasa yang sudah berselisih soal mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia dan Hong Kong.
Armada Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, sehari setelah pernyataan Pompeo, kapal perusak berpeluru kendali USS Ralph Johnson melakukan operasi navigasi bebas di Laut China Selatan, berlayar dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan. Dikenal sebagai Kepulauan Nansha dalam bahasa China, mereka juga diklaim oleh Filipina, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.
Menurut SCSPI, kapal perang AS berlayar untuk pertama kalinya sejak 2016 dalam jarak 12 mil laut dari Cuarteron Reef yang dikuasai Beijing, dan Fiery Cross Reef untuk keenam kalinya tahun ini.