kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak segan-segan memberikan dividen ke karyawannya (3)


Sabtu, 29 Juni 2019 / 09:45 WIB
Tidak segan-segan memberikan dividen ke karyawannya (3)


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tri Adi

Panda Cares juga memiliki kemitraan jangka panjang dengan Children's Miracle Network Hospitals, sebuah organisasi nirlaba yang mendistribusikan dana ke 170 rumah sakit di AS dan Kanada untuk penelitian, pembelian peralatan, dan perawatan gratis. "Kami benar-benar menekankan bagaimana kami dapat membantu orang yang tidak dapat membantu diri mereka sendiri. Terutama anak-anak yang kurang terlayani," ujar Peggy. Panda Cares memang ingin memberikan perhatian lebih ke kesehatan anak-anak. Sejak tahun 2003, Panda Cares memberikan lebih dari US$ 59,3 Juta untuk Children's Miracle Network Hospitals.

Selain itu, Panda Cares menyumbangkan US$ 3,9 juta untuk bantuan bencana alam seperti Badai Harvey, Badai Irma dan Badai Maria. Mereka menyediakan 1,3 juta makanan untuk anak-anak yang kurang terlayani.

Peggy melalui Panda Cares banyak membantu anak melalui beasiswa. Melalui sumbangan Panda Cares, telah menyetujui beasiswa lebih dari US$ 51,4 Juta sejak 2008, diberikan untuk lebih dari 976.000 siswa.

Selain sumbangan uang, Panda Cares menyediakan makanan untuk relawan dan korban bencana serta mendukung Palang Merah Amerika dan Yayasan Tzu Chi.

Kepedulian Peggy membuat namanya banyak disebut-sebut di berbagai media Amerika Serikat. Selain soal Panda Cares, Peggy juga memperhatikan nasib karyawannya. Peggy tak segan-segan memberikan dividen ke karyawannya. Termasuk menyerahkan salah satu gerai dikelola oleh karyawannya.

Menurut Peggy, salah satu hal yang bisa membangun bisnis selama 45 tahun ini adalah dengan cinta. "Kami membangun budaya berdasarkan kepercayaan, dan tujuan dari kepercayaan adalah cinta," kata Peggy. Maka, ia tak mengenalkan sistem waralaba atau franchise ke Panda Group. Walau tak mengenal franchise, sejak 2005, Panda bisa membuka 150 toko setiap tahunnya.

Buat pasangan suami istri ini memilih mengembangkan bisnisnya sendiri lebih memuaskan ketimbang menyerahkan ke sistem waralaba. Atau harus melempar saham perusahaan ke publik melalui initial public offering (IPO).

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×