Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Saat ini, manajemen Citigroup Inc boleh mengambil napas lega. Pasalnya, perbankan terbesar dari segi aset di Amerika Serikat (AS) ini sudah mencapai kesepakatan dengan tiga institusi besar AS. Mereka adalah Departemen Keuangan (Depkeu) AS, Federal Reserve Board dan Federal Deposit Insurance Corp (FDIC).
Dalam kesepakatan tersebut, ada beberapa langkah yang bakal diambil. Tujuannya tak lain untuk memperkuat rasio modal, mengurangi risiko dan meningkatkan likuiditas.
Perkuat modal
Dari segi modal, Depkeu AS akan menginvestasikan dana sebesar US$ 20 miliar dalam saham preferen Citi melalui Trobled Asset Relief program (TARP). Selain itu, Citi juga akan menerbitkan saham preferen tambahan sebesar US$ 7 miliar kepada Depkeu AS dan FDIC. Hal ini merupakan pembayaran atas jaminan pemerintah terhadap sekuritas, uang dan komitmen yang didukung oleh aset real estate perumahan dan komersial senilai US$ 306 miliar.
Nah, sebagai hasil dari penjaminan aset tersebut, portofolio sebesar US$ 306 miliar akan memiliki risiko tertimbang baru sebesar 20%, sehingga tersedia tambahan modal sebesar US$ 16 miliar bagi Citi.
Pengurangan risiko
Sementara, untuk mengurangi risiko, di bawah penjaminan, Citi akan menanggung semua kerugian pada portofolio mencapai US$ 29 miliar sebelum pajak plus cadangan yang dimiliki.
Pemerintah AS akan menanggung 90% dari kerugian di atas batas tersebut, dan Citi akan menanggung sisanya. Sementara itu, Citi juga akan tetap membukukan asetnya pada neraca pembukuan dan merealisasikan kas masuk yang terkait.
Peningkatan likuiditas
Sebagai tambahan dari sumber likuiditas yang ada, Citi telah diberikan akses tambahan kepada Primary Dealer Credit Facility Federal Reserve dan discount window. Dengan demikian, hal ini dapat menghasilkan sumber daya likuiditas tambahan yang kuat apabila dibutuhkan.
Selain itu, Citi juga memiliki akses terhadap commercial paper funding facility federal reserve yang belum sempat digunakan. Citi pun berencana untuk melakukan pinjaman melalui temporary liquidity guarantee program FDIC.
Dalam kesepakatan tersebut, ada juga sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya, rencana kompensasi kepada para eksekutif, termasuk di dalamnya pemberian bonus, harus diserahkan dan disetujui oleh Pemerintah AS. Yang lebih penting lagi, transaksi ini disetujui secara bulat oleh Dewan Direksi Citigroup.