Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia mencatatkan lonjakan kasus kematian akibat virus corona. Terkait hal itu, menurut salah seorang menteri senior, pemerintah Negeri Jiran menangkap ratusan orang dalam sepekan terakhir karena melanggar pembatasan (lockdown) yang bertujuan membendung penyebaran virus corona.
Melansir South China Morning Post, korban meninggal corona naik dari 27 menjadi 34 kasus dalam periode 24 jam. Ini merupakan kenaikan harian terbesar sejauh ini di Malaysia. Sementara, jumlah kasus yang dilaporkan mencapai 2.470, tertinggi di Asia Tenggara.
Malaysia telah menutup sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis yang tidak penting dan memberlakukan pembatasan perjalanan dan perpindahan hingga 14 April untuk mencoba menahan penyebaran.
Baca Juga: Aksi lockdown telah menyebabkan krisis kondom global
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan, 649 orang ditahan pada hari Sabtu, sementara 73 orang telah mengaku bersalah atas pelanggaran seperti berkumpul dalam kelompok, menghalangi pejabat publik, dan menerobos blokade polisi.
Ini adalah tambahan dari 614 orang yang ditangkap sejak gerakan pembatasan diberlakukan pada 18 Maret.
"Beberapa orang memberi alasan bahwa mereka hanya pergi untuk membeli makanan. Tapi mereka tertangkap tangan berada di luar hingga empat kali sehari, sampai pada titik di mana polisi mengenali wajah mereka ... jelas, alasan mereka dibuat-buat," kata Ismail.
Baca Juga: Malaysia memprediksi akan alami lonjakan kasus corona pada pertengahan April
Mereka yang melanggar larangan lockdown dapat didenda atau menghadapi hukuman penjara selama enam bulan.