Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Tingkat pengangguran global tahun 2024 tercatat stabil di level 5%. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan tahun ini angkanya masih akan bertahan di level tersebut.
Namun, lembaga yang berbasis di Jenewa itu menyatakan bahwa perlambatan ekonomi global, dari 3,3% menjadi sekitar 3,2% tahun lalu, serta penurunan bertahap dalam jangka menengah, akan membatasi penciptaan lapangan kerja.
"Ekonomi global terus tumbuh dengan laju moderat, tetapi diperkirakan akan kehilangan momentum secara bertahap, sehingga menghambat pemulihan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan berkelanjutan," tulis ILO dalam laporan bertajuk tren pekerjaan dan sosial global dilansir Reuters, Jumat (17/1).
Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 5,4% pada Kuartal IV-2024, Didorong Guyuran Stimulus
Tingkat pengangguran global saat ini sebesar 5% merupakan yang terendah dalam rangkaian data ILO sejak 1991 dan diproyeksikan akan turun sedikit lagi menjadi 4,9% pada 2026.
Namun, laporan tersebut juga mencatat bahwa tidak semua negara dan kelompok masyarakat menikmati tren positif ini, dengan tingkat pengangguran kaum muda mencapai 12,6% yang secara signifikan lebih tinggi.
Sementara beberapa negara Eropa mengalami penurunan tingkat pengangguran dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara seperti Afrika Selatan melaporkan tingkat pengangguran yang tetap tinggi di atas 30% pada 2024.
Direktur Jenderal ILO, Gilbert Houngbo, yang juga mantan Perdana Menteri Togo, menyerukan tindakan berani untuk mengatasi hambatan menuju pasar tenaga kerja yang berkembang.
Baca Juga: Mengintip Upah Minimum Pekerja di New York Tahun 2025, Berapa Tarif per Jamnya?
"Dunia harus mengadopsi pendekatan baru terhadap keadilan sosial yang mampu menciptakan pekerjaan yang layak," ujarnya.
Laporan setebal 84 halaman ini juga mencakup rekomendasi untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja melalui investasi di bidang pendidikan, serta usulan untuk memanfaatkan dana swasta dari remitansi migran yang dikirim ke negara asal guna mendorong pembangunan di negara-negara miskin.