Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang pada 24 September lalu, kepopuleran Taro Aso semakin memudar. Berdasarkan survei yang dilakukan Harian Asahi, tingkat persetujuan masyarakat (approval rating) terhadap Aso turun tujuh poin. Krisis finansial dan adanya pengunduran diri oleh salah satu menteri transportasi menjadi penyebab utamanya.
Survei Asahi menunjukkan, approval rating Aso, 68 tahun, hanya bertengger pada level 41%. Angka tersebut lebih rendah tujuh poin dibanding bulan lalu yang mencapai 48%. Sebaliknya, tingkat masyarakat yang tidak setuju (disapproval rating) terhadap Aso mengalami kenaikan enam poin menjadi 42%.
Asahi melakukan survei melalui telepon terhadap 1.036 responden pada 4-5 Oktober lalu. Salah satu harian terbesar di Jepang ini terakhir kali melaksanakan survei serupa pada 24-25 September lalu.
Ketika ditanyakan partai apa yang akan mereka pilih pada pemilu berikutnya, 34% responden memilih Partai oposisi Demokrasi Jepang. Sedangkan responden yang memilih Partai Liberal Demokrat di bawah pimpinan Aso hanya 33% saja.
Sementara itu, Aso hari ini mengatakan bahwa ia belum memikirkan untuk segera mengadakan pemilu dalam waktu dekat. Hal tersebut ia ungkapkan setelah dirilisnya sebuah hasil survei yang menunjukkan bahwa hampir separuh responden setuju untuk diadakannya pemilu paling lama awal November nanti.
“Saat ini, saya belum berpikir untuk membubarkan parlemen. Yang paling penting saat ini adalah memperbaiki kondisi perekonomian yang masih tidak pasti,” kata Aso. Dia memastikan, bahwa pemerintah tidak akan menggelar pemilu hingga September 2009 mendatang.
Memang, saat ini Aso masih harus menghadapi tantangan berat. Banyak dari warga Jepang yang merasa khawatir akan dampak dari krisis finansial AS terhadap perekonomian Jepang. Apalagi, dukungan terhadap pemerintahan Aso pun semakin berkurang setelah menteri transportasi Jepang mengundurkan diri pada minggu lalu.
Bloomberg, Reuters