Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pihak berwenang Tiongkok menginstruksikan para pengusaha dan peneliti kecerdasan buatan (AI) terkemuka negara itu untuk menghindari perjalanan ke Amerika Serikat.
Demikian dilaporkan Wall Street Journal pada hari Jumat (27/2/2025), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Reuters melaporkan mengutip WSJ, pihak berwenang khawatir bahwa para ahli AI Tiongkok yang bepergian ke luar negeri dapat membocorkan informasi rahasia tentang kemajuan negara tersebut.
Pihak berwenang juga khawatir bahwa para eksekutif dapat ditahan dan digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi AS-Tiongkok. Hal ini mengacu pada penahanan seorang eksekutif Huawei di Kanada atas permintaan Washington selama pemerintahan Trump yang pertama.
AS dan China terlibat dalam persaingan AI global, dengan perusahaan rintisan China DeepSeek baru-baru ini meluncurkan model AI yang diklaimnya menyaingi atau melampaui para pemimpin industri AS seperti OpenAI dan Google Alphabet Inc, dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Gedung Putih dan Kantor Informasi Dewan Negara China, yang menangani pertanyaan media atas nama pemerintah, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Pembeli dari China Menolak HBA Baru
Presiden China Xi Jinping mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat tinggi Partai Komunis pada hari Jumat untuk meningkatkan keamanan China secara keseluruhan, termasuk dalam bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan.
"Kita harus memberikan prioritas utama untuk mempertahankan keamanan politik negara," ujar Xi dikutip telah mengatakan kepada anggota Politbiro yang berkuasa lainnya.
Bulan lalu, pemimpin China mengadakan pertemuan langka dengan beberapa nama terbesar di sektor teknologi ekonomi terbesar kedua di dunia. Pemerintah China mendesak mereka untuk "menunjukkan bakat mereka" dan percaya diri pada kekuatan model dan pasar China.
Para eksekutif Tiongkok yang memilih untuk bepergian diinstruksikan untuk melaporkan rencana mereka sebelum berangkat dan, setelah kembali, untuk memberi tahu pihak berwenang tentang apa yang mereka lakukan dan siapa yang mereka temui.
Tonton: WTO Turun Tangan Setelah China Mengutuk Kejutan Tarif Trump
Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng menolak undangan untuk menghadiri pertemuan puncak AI di Paris pada bulan Februari, menurut laporan tersebut.
Pendiri lain dari perusahaan rintisan AI besar Tiongkok membatalkan rencana perjalanan ke AS tahun lalu setelah mendapat instruksi dari Beijing, tambah WSJ.