Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan dengan para eksekutif teknologi terkemuka, termasuk pendiri Alibaba Jack Ma, di Balai Agung Rakyat, Beijing, pada Senin (12/2).
Pertemuan ini dinilai sebagai sinyal bahwa pemerintah mulai mengadopsi kebijakan yang lebih ramah terhadap dunia usaha setelah bertahun-tahun menerapkan regulasi ketat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah taipan teknologi lainnya, seperti pendiri Huawei Ren Zhengfei, CEO BYD Wang Chuanfu, CEO CATL Zeng Yuqun, CEO Tencent Pony Ma, CEO Meituan Wang Xing, CEO Xiaomi Lei Jun, serta CEO DeepSeek Liang Wenfeng.
Menurut laporan CCTV, pertemuan ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap sektor swasta.
Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu, Ini Pesan Xi Jinping kepada Jack Ma dan Bos Teknologi China
Menurut kantor berita Xinhua, Xi Jinping menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki potensi besar dan prospek yang menjanjikan.
Ia menegaskan bahwa tantangan ekonomi yang dihadapi China saat ini hanya bersifat sementara dan berjanji akan menghapus hambatan terhadap persaingan pasar yang adil.
"Sekarang adalah waktu yang tepat bagi perusahaan swasta dan para pengusaha untuk berkembang," ujar Xi dalam pertemuan yang menyerupai simposium serupa yang pernah ia adakan dengan pemimpin bisnis swasta pada 2018.
Sinyal Dukungan Sektor Teknologi
Pertemuan ini berlangsung beberapa minggu setelah keberhasilan model kecerdasan buatan (AI) terbaru dari startup Tiongkok DeepSeek, yang memberikan kinerja sebanding dengan raksasa AI global dengan biaya lebih rendah.
Keberhasilan ini membawa optimisme bagi sektor teknologi yang masih dalam tahap pemulihan setelah lebih dari tiga tahun mengalami tekanan regulasi.
Regulasi ketat terhadap perusahaan teknologi dimulai pada akhir 2020, setelah Jack Ma mengkritik regulator keuangan dan perbankan China dalam pidatonya.
Baca Juga: Mengapa Pertemuan Xi Jinping dengan Pengusaha Teknologi Dinilai Penting?
Kritik tersebut memicu tindakan keras yang berdampak luas terhadap berbagai raksasa teknologi, termasuk Tencent, perusahaan taksi daring Didi, dan perusahaan pengiriman makanan Meituan. Sejak saat itu, Ma jarang muncul di hadapan publik.
Menurut Angela Huyue Zhang, profesor hukum di University of Southern California, kehadiran Jack Ma dalam pertemuan dengan Xi menunjukkan bahwa pemerintah telah mengakhiri tindakan keras terhadap perusahaannya.
"Dengan perlambatan ekonomi domestik dan meningkatnya tekanan geopolitik, pemerintah kini menunjukkan bahwa mereka menghargai dan bergantung pada sektor swasta untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan," ujar Zhang kepada CNN.
Dampak terhadap Ekonomi dan Pasar
Langkah Xi Jinping ini dinilai sebagai upaya memulihkan kepercayaan di sektor swasta. Pada Jumat (9/2), Indeks Hang Seng China Enterprises melonjak ke level tertinggi sejak awal 2022 setelah berita mengenai simposium ini dilaporkan. Namun, pada Senin (12/2), indeks tersebut sedikit terkoreksi dan diperdagangkan sekitar 1% lebih rendah.
China saat ini menghadapi perlambatan ekonomi yang diperburuk oleh sektor properti yang lesu dan rendahnya kepercayaan konsumen. Alih-alih mengalami pemulihan cepat setelah pembatasan pandemi dicabut pada akhir 2022, ekonomi justru melemah.
Baca Juga: Xi Jinping Titahkan Pasukan Rudal China untuk Melakukan Dua Hal Ini
Fred Hu, ketua perusahaan investasi Primavera Capital, menilai pertemuan Xi dengan para pengusaha swasta sebagai koreksi besar dalam kebijakan ekonomi.
"Sektor swasta, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi dan motor pertumbuhan utama, mengalami pukulan akibat ketidakpastian kebijakan dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya tidak hanya terhadap ekonomi, tetapi juga pasar tenaga kerja, dengan meningkatnya pengangguran di kalangan anak muda," jelasnya kepada Reuters.
Regulasi ketat terhadap perusahaan swasta telah menghapus lebih dari satu triliun dolar nilai pasar banyak perusahaan besar Tiongkok dan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan inovasi.
Pada 2021, pemerintah memperketat regulasi di sektor pendidikan nirlaba dan pengiriman makanan. Meskipun tindakan keras ini mulai berkurang lebih dari setahun lalu, banyak pengusaha masih ragu untuk kembali berekspansi dengan agresif seperti sebelumnya.
Pertemuan Xi Jinping dengan para bos teknologi ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan sektor swasta serta memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi di Tiongkok.