Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Setelah itu, siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar akan kembali ke sekolah sementara siswa sekolah menengah dan sekolah menengah atas melanjutkan pembelajaran jarak jauh selama seminggu ekstra.
“Ini adalah solusi terbaik untuk memperlambat virus,” kata Macron, seaya menambahkan bahwa Prancis telah berhasil membuka sekolahnya lebih lama selama pandemi daripada banyak negara tetangga.
Jumlah infeksi baru setiap hari di Prancis telah berlipat ganda sejak Februari menjadi rata-rata hampir 40.000. Jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif telah menembus angka 5.000, melebihi puncak yang dicapai selama penguncian selama enam minggu akhir tahun lalu.
Baca Juga: Prancis dan Uni Eropa Selangkah Lagi Menyepakati Bailout Air France
Menurut Macron, kapasitas tempat tidur di unit perawatan mulai kritis akan ditingkatkan menjadi 10.000.
Mengutip pernyataan Kementerian Keuangan Prancis, risiko penguncian baru dapat memperlambat laju pemulihan ekonomi Prancis dari kemerosotan tahun lalu. Kebijakan ini akan memaksa penutupan sementara 150.000 bisnis dengan biaya 11 miliar euro (US$ 12,89 miliar) per bulan.
Kemunduran ekonomi Prancis, ekonomi terbesar kedua di zona euro, juga dapat mengurangi harapan Eropa untuk bangkit kembali dengan cepat dari pandemi, seperti yang dilakukan oleh ekonomi AS dan China.
Macron mengatakan, kampanye vaksin perlu dipercepat. Hingga saat ini, baru 12% populasi di negara itu yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Salah satu penyebab rendahnya angka tersebut dipicu oleh kekurangan pasokan vaksin.