Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Kabar gembira. Pfizer Inc mengatakan, vaksin eksperimental mereka lebih dari 90% efektif dalam mencegah virus corona baru, berdasarkan data awal dari sebuah uji klinis skala besar.
Ini tentu sebuah kemenangan besar dalam perang melawan pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang, mengguncang dunia ekonomi dan kehidupan sehari-hari.
Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah pembuat pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar dari vaksin virus corona.
Pfizer menyatakan, sejauh ini mereka tidak menemukan masalah keamanan yang serius, dan berharap untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat dari Amerika Serikat (AS) akhir bulan ini.
Baca Juga: Bio Farma optimistis dengan uji klinis vaksin Covid-19
Hari yang luar biasa
Tingkat kemanjuran vaksin Pfizer jauh di atas efektivitas 50% yang Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk vaksin virus corona. Jika dapat lampu hijau, jumlah dosis vaksin awalnya akan Pfizer batasi.
Meski begitu, tetap ada banyak pertanyaan, termasuk berapa lama vaksin akan memberikan perlindungan terhadap vaksin virus corona. Tapi, kabar tersebut memberikan harapan bahwa vaksin lain yang sedang dikembangkan untuk melawan virus corona juga terbukti efektif.
"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan," kata Albert Bourla, Chairman dan Chief Executive Officer Pfizer, dalam sebuah pernyataan Senin (9/11), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Saat negara lain ramai-ramai amankan stok vaksin corona, ini yang Vietnam lakukan
"Kami mencapai tonggak penting ini dalam program pengembangan vaksin kami pada saat dunia paling membutuhkannya, dengan tingkat infeksi membuat rekor baru, rumahsakit hampir kelebihan kapasitas, dan ekonomi berjuang untuk membuka kembali," ujar dia.
Pfizer mengharapkan, untuk mendapat otorisasi penggunaan darurat di AS yang luas dari vaksin virus corona mereka, untuk orang-orang yang berusia 16 hingga 85 tahun.
Untuk melakukannya, Pfizer perlu mengumpulkan data keamanan selama dua bulan dari sekitar setengah dari 44.000 peserta uji klinis tahap akhir, dengan target akhir November.
"Saya hampir gembira," kata Bill Gruber, salah satu ilmuwan vaksin Pfizer kepada Reuters. "Ini adalah hari yang luar biasa untuk kesehatan masyarakat dan potensi untuk mengeluarkan kita semua dari keadaan kita sekarang".