Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Angkatan Laut India melancarkan misi penyelamatan udara dan laut besar-besaran pada Selasa (18/5/2021) untuk 79 pekerja dan awak minyak yang hilang akibat tongkangnya tenggelam di laut. Tenggelamnya kapal tongkang menyusul datangnya topan kuat yang memporakporandakan pantai barat yang menewaskan sedikitnya 29 orang.
Melansir Reuters yang mengutip pernyataan Angkatan Laut India, ada sekitar 182 orang di atas tongkang yang tenggelam di lepas pantai Mumbai, yang berhasil diselamatkan dari gelombang besar.
Topan Tauktae, badai paling kuat yang menghantam pantai barat dalam dua dekade, merobohkan tiang listrik, pohon dan menyebabkan runtuhnya rumah yang menewaskan sedikitnya 29 orang, kata pihak berwenang.
Kejadian ini telah menambah tekanan pada pihak berwenang India, ketika mereka saat ini tengah bergulat untuk mengatasi melonjaknya kasus infeksi dan kematian akibat virus corona yang menyebabkan kurangnya tempat tidur dan oksigen di rumah sakit.
Baca Juga: Saat topan kuat di Gujarat merumitkan krisis, kasus COVID-19 di India tembus 25 juta
"Ini adalah salah satu operasi pencarian dan penyelamatan paling menantang yang pernah saya lihat dalam empat dekade terakhir," kata Murlidhar Sadashiv Pawar, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, kepada mitra Reuters ANI, Selasa.
Juru bicara Angkatan Laut Vivek Madhwal mengatakan gelombang laut mencapai 20 hingga 25 kaki di tengah jarak pandang yang buruk. Tiga tongkang tampak terkatung-katung di dekat pantai Gujarat tetapi operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Baca Juga: Ahli: Penurunan kasus Covid-19 India hanyalah ilusi
Departemen Meteorologi India mengatakan, badai itu menghantam negara bagian Gujarat pada Senin malam dan diperkirakan melemah hingga Rabu malam.
"Kondisi cuaca diperkirakan akan kembali normal besok (Rabu)," kata Kepala Menteri Gujarat Vijay Rupani.
Dia mengatakan 160 jalan hancur, 40.000 pohon tumbang dan beberapa rumah rusak akibat topan.
Tongkang tenggelam
Juru bicara Angkatan Laut Madhwal mengatakan, lima kapal yang didukung oleh pesawat pengintai menjelajahi lokasi tenggelamnya kapal tongkang "P305" di ladang minyak Bombay High, tempat rig minyak lepas pantai terbesar negara itu berada.
Pada hari Senin, kru mengirim pesan SOS bahwa kapal telah kehilangan kendali saat topan melanda Mumbai. Kapal angkatan laut dikirim ke daerah itu dan pada hari Selasa, saat tongkang mulai tenggelam, banyak awaknya diselamatkan dari laut.
Ladang minyak berada sekitar 70 km (45 mil) barat daya Mumbai. Tongkang tersebut dikerahkan oleh Afcons Infrastructure Limited, sebuah perusahaan konstruksi dan teknik yang berbasis di Mumbai, dan terlibat dalam pekerjaan kontrak yang diberikan oleh Oil and Natural Gas Corp (ONGC), perusahaan eksplorasi terkemuka India.
Baca Juga: Ini peringatan WHO saat kasus harian Covid-19 di India turun di bawah 300.000
"P305 memiliki peralatan keselamatan lengkap termasuk jaket pelampung dan sekoci untuk semua orang di dalamnya. Kami yakin semua personel dievakuasi dengan aman sebelum kapal tenggelam," kata Afcons dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.
Badai tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa kapal yang dikerahkan, kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa segala upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan personel yang hilang.
ONGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya memperluas bantuan kepada angkatan laut dan penjaga pantai dalam upaya penyelamatan.
Baca Juga: Tak ada negara di dunia yang dihantam pandemi lebih keras daripada India
Lebih dari 200.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di Gujarat sebelum kedatangan Tauktae, yang kecepatannya mencapai 210 kilometer per jam (130 mph).
Tidak ada kerusakan yang dilaporkan di kilang di Gujarat atau di pelabuhan laut yang terletak di jalur badai. Operasi di pelabuhan swasta terbesar India, Mundra, telah dilanjutkan, kata seorang pejabat pelabuhan.