Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rusia dan China Bereaksi
Ketegangan yang meningkat ini terjadi menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dijadwalkan Selasa, atas permintaan Venezuela dan didukung oleh Rusia serta China.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyampaikan “keprihatinan mendalam” atas operasi AS di kawasan Karibia dalam percakapan telepon dengan Menlu Venezuela Yvan Gil. Moskow memperingatkan dampak serius terhadap stabilitas regional dan pelayaran internasional.
Rusia menegaskan kembali dukungan penuh dan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Venezuela.
China juga mengecam langkah AS sebagai “pelanggaran serius hukum internasional”. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan Beijing menentang segala tindakan yang melanggar Piagam PBB dan merusak kedaulatan negara lain.
“Venezuela berhak berkembang secara mandiri dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. China memahami dan mendukung sikap Venezuela dalam menjaga hak dan kepentingan sahnya,” ujar Lin.
Sementara itu, Menlu Venezuela Yvan Gil membacakan surat dari Maduro kepada negara-negara anggota PBB, memperingatkan bahwa blokade AS akan mengganggu pasokan energi global.
Tonton: Libur Nataru: Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta Membludak, Bali Sepi
“Venezuela menegaskan komitmennya pada perdamaian, tetapi juga siap mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan sumber dayanya sesuai hukum internasional,” kata Gil.
Ia memperingatkan bahwa dampak agresi AS tidak hanya akan dirasakan Venezuela, tetapi juga pasar minyak global, stabilitas ekonomi Amerika Latin, Karibia, dan dunia—terutama negara-negara paling rentan.
Kesimpulan
Peringatan keras Trump terhadap Maduro menandai eskalasi baru dalam konflik geopolitik Venezuela, dengan minyak dan energi kembali menjadi pusat pertarungan. Di tengah operasi militer AS dan penyitaan kapal, Rusia dan China tampil terbuka membela Caracas, mengubah konflik ini dari isu bilateral menjadi ketegangan global. Jika tekanan terus meningkat, risiko gangguan pasokan energi dan instabilitas kawasan berpotensi meluas, menjadikan Venezuela titik panas baru dalam rivalitas kekuatan besar dunia.













