Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Pemerintah Meksiko mulai menyerahkan sejumlah tokoh besar dunia kriminal kepada otoritas Amerika Serikat (AS) pada Kamis (27/2), dalam ekstradisi mendadak yang mencakup hampir 30 terpidana atau tersangka yang terkait dengan kartel narkoba.
Beberapa di antaranya adalah mantan bos kartel yang pernah menguasai perdagangan kokain dan heroin secara internasional beberapa dekade lalu.
Sementara yang lain adalah pemimpin muda yang baru-baru ini terlibat dalam penyelundupan fentanil ke AS dalam jumlah besar.
Baca Juga: Trump Pastikan Tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada 4 Maret, China Kena Tambahan 10%
Kantor Kejaksaan Agung Meksiko dan Kementerian Keamanan mengonfirmasi bahwa 29 tokoh kartel akan diserahkan ke AS.
Langkah ini diambil di tengah ancaman Presiden AS Donald Trump yang berulang kali mengancam akan menerapkan tarif besar-besaran terhadap barang-barang impor dari Meksiko.
Salah satu yang diekstradisi adalah Jose Angel "El Guerito" Canobbio, figur penting dalam sayap Chapitos dari Kartel Sinaloa, yang dikenal sebagai kelompok utama penyelundup fentanil, menurut sumber keamanan Meksiko.
Ekstradisi besar-besaran ini menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Reuters lebih dulu melaporkan pemindahan para narapidana ini sebelum pernyataan resmi dari otoritas keamanan Meksiko, yang tidak mencantumkan nama-nama mereka.
Namun, lima sumber yang mengetahui kasus ini mengatakan bahwa dalam daftar tersebut terdapat Rafael Caro Quintero, mantan bos kartel yang dihukum karena membunuh agen anti-narkotika AS pada 1985.
Baca Juga: Trump Tegaskan Pemberlakuan Tarif untuk Kanada dan Meksiko Sesuai Jadwal
Tokoh Baru dan Lama dalam Dunia Kartel
Di antara figur kartel yang lebih baru adalah Antonio Oseguera Cervantes, saudara dari pemimpin Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG), Nemesio Oseguera Cervantes atau "El Mencho", yang saat ini menjadi buronan paling dicari di Meksiko.
Pemerintah AS menawarkan hadiah $15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Otoritas AS menilai CJNG dan Kartel Sinaloa sebagai dua kelompok utama yang bertanggung jawab atas penyelundupan fentanil ke AS dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah ekstradisi ini jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata ekstradisi tahunan Meksiko ke AS, yang berkisar 65 orang per tahun antara 2019 hingga 2023, menurut data seorang pejabat AS.
Caro Quintero, yang telah lama dicari AS, dijadwalkan tiba di New York pada Kamis malam, menurut tiga sumber yang mengetahui kasus ini. Ia telah didakwa atas berbagai tuduhan terkait perdagangan narkoba di AS.
Baca Juga: Trump Tunda Tarif Meksiko dan Kanada, Harga Bitcoin Naik ke Level Atas USUS$ 100.000
Pesan Keras untuk Kartel
Caro Quintero, 72 tahun, adalah salah satu pendiri Kartel Guadalajara, yang dulu menjadi salah satu kelompok narkoba paling kuat di Amerika Latin.
Ia menghabiskan 28 tahun di penjara atas pembunuhan brutal terhadap mantan agen DEA, Enrique "Kiki" Camarena.
Pembunuhan tersebut menjadi salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah perang narkoba di Meksiko.
Seorang mantan pejabat yang mengetahui operasi ekstradisi ini mengatakan bahwa para tersangka dipindahkan menggunakan delapan pesawat menuju AS.
"Pesan yang ingin kami sampaikan jelas: kami tidak akan pernah melupakan jika ada agen kami yang dibunuh," ujar pejabat tersebut.
Caro Quintero sebelumnya membantah terlibat dalam pembunuhan Camarena. Ia sempat dibebaskan pada 2013 karena kesalahan prosedur hukum, tetapi kembali aktif dalam perdagangan narkoba sebelum akhirnya ditangkap kembali oleh otoritas Meksiko pada 2022.
Baca Juga: Trump Tunda Sementara Pemberlakuan Tarif kepada Kanada dan Meksiko, Ini Penyebabnya
Ekstradisi sebagai Taktik Politik?
Beberapa analis melihat ekstradisi ini sebagai "hadiah" Meksiko untuk Trump, menjelang pembicaraan perdagangan yang berisiko tinggi.
Presiden AS berencana menerapkan tarif 25% terhadap semua barang impor dari Meksiko, sebagai respons terhadap apa yang dianggap pemerintahnya sebagai kurangnya kemajuan dalam mengurangi kematian akibat fentanil dan arus migran ilegal.
Jika diberlakukan pada 4 Maret mendatang, tarif ini akan memberikan pukulan besar bagi ekonomi Meksiko, yang sangat bergantung pada ekspor ke AS, dengan 80% barang ekspornya dikirim ke negara tersebut.
Pejabat tinggi Meksiko saat ini berada di Washington untuk melakukan perundingan guna mencegah penerapan tarif tersebut.
Seorang sumber AS menyebut ekstradisi ini sebagai tanda itikad baik dari pemerintah Meksiko.
Namun, masih belum jelas apakah pemerintah Meksiko telah menjalankan prosedur ekstradisi secara formal atau memilih untuk mengabaikan persyaratan hukum dan diplomatik dalam menyerahkan para tersangka.
Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Impor 25% untuk Meksiko Selama Sebulan
Siapa Lagi yang Diekstradisi?
Di antara tokoh lain yang dikirim ke AS adalah mantan pemimpin Kartel Los Zetas, kelompok kriminal yang terkenal brutal: Miguel Angel Trevino Morales ("Z-40") dan Oscar Omar Trevino Morales ("Z-42")
Menurut Kantor Sheriff Webb County di Texas, mereka dikenal karena metode kekerasan ekstrem, termasuk melarutkan musuh dalam asam. Keduanya ditangkap oleh tentara Meksiko lebih dari satu dekade lalu.
Pengacara mereka, Juan Manuel Delgado, mengatakan kepada Reuters bahwa ia belum menerima pemberitahuan resmi mengenai ekstradisi tersebut.
Hingga kini, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar mengenai ekstradisi ini.