Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Virus corona baru telah menyalakan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh China dan Hong Kong pada 2002-2003.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat, Rabu (21/1), untuk menentukan, apakah akan mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat global yang jarang terjadi atas penyakit tersebut.
Baca Juga: Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona
Selain di China, virus misterius yang mematikan itu terdeteksi di AS, Taiwan, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
Pemerintah Cina telah mengklasifikasikan wabah dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS. Ini berarti, isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dan potensi untuk menerapkan tindakan karantina.
Tetapi, China masih belum belum memastikan sumber dari virus tersebut, yang telah menginfeksi 440 orang di 13 provinsi dan kota di negeri tembok raksasa.
Baca Juga: Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang
"Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit," kata Li. Seorang ahli terkemuka dari Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi, virus itu bisa menular dari manusia ke manusia.