kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: AS punya rencana mengatasi virus corona baru


Rabu, 22 Januari 2020 / 17:31 WIB
Trump: AS punya rencana mengatasi virus corona baru
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berbicara selama pertemuan bilateral dengan Presiden Konfederasi Swiss Simonetta Sommaruga pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-50 di Davos, Swiss, 21 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DAVOS. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, negaranya memiliki rencana untuk mengatasi wabah virus corona baru yang sudah menewaskan sembilan orang di China.

"Kami memang punya rencana dan kami pikir itu akan ditangani dengan sangat baik," kata Trump di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (22/1).

"Kami sudah menanganinya dengan sangat baik. CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) sangat hebat, sangat profesional," ujar dia seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Dua turis asal China yang berkunjung ke Bintan dilarikan ke RS karena demam tinggi

Selasa (21/1), CDC melaporkan kasus pertama virus corona baru di AS. Melansir Reuters, seorang pelancong dari China didiagnosis terjangkit virus misterius tersebut di Seattle.

CDC memperkirakan, akan lebih banyak kasus di negeri uak Sam. Karena itu, mereka sedang dalam pembicaraan dengan National Institutes of Health guna pengembangan vaksin.

Terlebih, China memperingatkan, virus mirip SARS tersebut bisa bermutasi. Penyakit ini menular melalui saluran pernapasan. Karena itu, mereka berusaha mengatasi wabah itu.

Baca Juga: Awas! China memperingatkan, virus corona baru bisa bermutasi

"Ada kemungkinan mutasi virus dan penyebaran penyakit ini lebih lanjut," kata Wakil Menteri Kesehatan Nasional China Li Bin dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (15/1), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Virus corona baru telah menyalakan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat, Rabu (21/1), untuk menentukan, apakah akan mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat global yang jarang terjadi atas penyakit tersebut.

Baca Juga: Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona

Selain di China, virus misterius yang mematikan itu terdeteksi di AS, Taiwan, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Pemerintah Cina telah mengklasifikasikan wabah dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS. Ini berarti, isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dan potensi untuk menerapkan tindakan karantina.

Tetapi, China masih belum belum memastikan sumber dari virus tersebut, yang telah menginfeksi 440 orang di 13 provinsi dan kota di negeri tembok raksasa.

Baca Juga: Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang

"Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit," kata Li. Seorang ahli terkemuka dari Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi, virus itu bisa menular dari manusia ke manusia.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×