kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia


Rabu, 29 Oktober 2025 / 08:12 WIB
Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyaksikan Presiden AS Donald Trump berbicara menjelang penandatanganan kesepakatan gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand di sela-sela KTT ke-47 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Kesepakatan baru itu juga mencakup janji dari keempat negara Asia Tenggara untuk menghapus hambatan tarif, memperluas akses pasar bagi produk AS, serta memperkuat komitmen dalam perdagangan digital, investasi, dan perlindungan lingkungan.

Malaysia, Thailand, dan Vietnam sepakat mengakui standar keselamatan dan emisi kendaraan buatan AS. Malaysia juga akan menyederhanakan proses sertifikasi halal untuk produk kosmetik dan farmasi asal Amerika.

Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, mengatakan negaranya memperoleh pembebasan tarif untuk produk kedirgantaraan, farmasi, dan sejumlah komoditas utama seperti minyak sawit, kakao, dan karet.

Baca Juga: Trump Beri Tarif 0% untuk Malaysia - Vietnam, Ekspor Indonesia Bisa Tertekan?

Sementara Thailand berkomitmen menghapus tarif hingga 99% dari seluruh barang dan melonggarkan aturan kepemilikan asing di sektor telekomunikasi bagi investor AS. 

Bangkok juga mengumumkan rencana pembelian 80 pesawat buatan AS senilai US$ 18,8 miliar serta komoditas energi seperti gas alam cair dan minyak mentah sekitar US$5,4 miliar per tahun.

Selain itu, ada pula kesepakatan komersial antara perusahaan Thailand dan AS untuk pembelian produk pertanian — termasuk jagung pakan dan bungkil kedelai — dengan nilai sekitar US$ 2,6 miliar per tahun.

Baca Juga: Trump Beri Tarif 15% – 20% bagi Negara yang Tak Nego, Tantangan Baru bagi Indonesia?

Kesepakatan tersebut ditandatangani setelah Trump menyaksikan penandatanganan gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja, menyusul bentrokan perbatasan mematikan awal tahun ini.

Selanjutnya: Harga Lebih Dulu Naik Signifikan, Analis Sarankan Wait and See Saham BUVA

Menarik Dibaca: Promo Krispy Kreme Spesial 29 Oktober 2025, 2 Lusin Dozen Donuts Cuma Rp 100K




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×