kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Trump Deklarasikan Gencatan Senjata Iran-Israel: Apakah Damai Benar-Benar Terwujud?


Selasa, 24 Juni 2025 / 15:56 WIB
Trump Deklarasikan Gencatan Senjata Iran-Israel: Apakah Damai Benar-Benar Terwujud?
ILUSTRASI. Keputusan Presiden Donald Trump untuk membom fasilitas nuklir Iran telah mengguncang kawasan Timur Tengah. REUTERS/Ken Cedeno


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Presiden Donald Trump untuk membom fasilitas nuklir Iran telah mengguncang kawasan Timur Tengah.

Namun hanya dalam hitungan hari, ia mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran—langkah mengejutkan yang menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Gencatan Senjata atau Sekadar Jeda?

Trump menyatakan bahwa serangan udara terhadap situs nuklir Iran bertujuan membantu sekutu utama AS, Israel, melemahkan program nuklir Teheran, sembari tetap menghindari perang berkepanjangan.

Pengumuman mendadak tentang "Complete and Total CEASEFIRE" lewat media sosial memperlihatkan harapan bahwa serangan itu memaksa Iran kembali ke meja perundingan.

Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Gencatan Senjata Diumumkan Trump

Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel mengenai kesepakatan tersebut. Justru, pada Selasa pagi, rudal kembali diluncurkan dari Iran ke wilayah Israel, menewaskan empat orang di Beersheba.

Ini menimbulkan keraguan: apakah gencatan senjata benar-benar telah dimulai, atau hanya sekadar retorika politik?

Respons Terukur Iran dan Diplomasi Bayangan di Balik Layar

Serangan balik Iran ke pangkalan udara AS di Qatar—yang tidak menimbulkan korban jiwa—dipandang sebagai respon “terukur” untuk menghindari eskalasi lebih jauh. Menurut sumber Gedung Putih, Iran menyampaikan isyarat untuk tidak melanjutkan serangan, yang menjadi dasar Trump mengklaim gencatan senjata sedang berlaku.

Peran Qatar disebut penting dalam memediasi kontak tidak langsung antara AS dan Iran. Trump sendiri dilaporkan berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Wakil Presiden JD Vance, Menlu Marco Rubio, dan utusan khusus Steve Witkoff juga ikut terlibat dalam pembicaraan di balik layar.

Iran, dalam posisi yang digambarkan sebagai “sangat melemah” setelah serangan bertubi-tubi Israel dan pembunuhan sejumlah ilmuwan nuklir serta pejabat militer, mungkin melihat gencatan senjata sebagai jalan keluar strategis.

Baca Juga: Pangkalan Militernya Diserang, Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel

Target Nuklir Hancur, Tapi Apakah Ancaman Benar-Benar Padam?

Meski Trump dan sekutunya mengklaim telah “menghancurkan” program nuklir Iran, banyak analis menilai masih ada risiko besar. Persediaan uranium yang telah diperkaya tinggi mungkin tidak seluruhnya hancur. Apakah program nuklir Teheran benar-benar lumpuh, atau hanya tersembunyi lebih dalam, masih menjadi misteri.

Jonathan Panikoff, mantan pejabat intelijen AS, menyebut bahwa meski Israel berhasil mencapai sebagian besar targetnya, tantangan terbesar adalah “apa langkah selanjutnya.”

Dennis Ross, mantan negosiator Timur Tengah, menambahkan bahwa meskipun Iran butuh jeda, negosiasi ke depan—terkait nuklir, rudal balistik, dan sanksi—akan sulit dan penuh tarik ulur.

Risiko Politik dan Taruhan Terbesar Trump

Trump selama ini berjanji menghindari perang baru, namun justru meluncurkan salah satu serangan militer paling berisiko dalam masa kepresidenannya. Bila berhasil menenangkan konflik Israel-Iran, ia bisa meredam kritik dari Partai Demokrat dan menenangkan sayap anti-perang dalam basis pendukung MAGA-nya.

Namun sebaliknya, jika konflik kembali memburuk atau gencatan senjata gagal, maka Trump akan menghadapi badai politik domestik dan internasional yang lebih besar—terutama bila harga minyak melonjak dan kawasan Timur Tengah kembali membara.

Selanjutnya: Daur Ulang Botol jadi Sepatu, Strategi Le Minerale Jaga Lingkungan

Menarik Dibaca: Daur Ulang Botol jadi Sepatu, Strategi Le Minerale Jaga Lingkungan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×