Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Setelah pertemuan pertamanya dengan Kim di Singapura pada Juni 2018, Trump mengumumkan, ia sedang menskalakan kembali beberapa latihan dengan Korea Selatan untuk memfasilitasi negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara.
Setelah pertemuan itu ketika latihan pada Agustus 2018 akan berakhir, Trump berkata, "Akhiri dalam dua hari, jangan memperpanjangnya bahkan untuk sehari," tulis Bolton.
Pada pertemuan terpisah setelah Bolton kembali dari perjalanan ke Jepang dan Korea Selatan pada Juli 2018, Trump mengulangi ancaman itu.
Baca Juga: Memanas, moncong artileri Korea Utara dalam posisi terbuka ke arah Korea Selatan
"Ia mengatakan, ketika dia semakin sering melakukan itu, cara untuk mendapatkan pembayaran tahunan masing-masing US$ 8 miliar dan US$ 5 miliar, adalah mengancam untuk menarik semua pasukan AS," sebut Bolton. "Itu menempatkan Anda dalam posisi tawar yang sangat kuat, kata Trump".
Trump menuntut lebih banyak uang setelah mendengar lebih banyak tentang peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
"Ini saat yang tepat untuk meminta uang," kata Trump seperti Bolton. "John (Bolton) mendapatkannya US$ 1 miliar dolar tahun ini. Kau akan mendapat US$ 5 miliar karena rudal".
Baca Juga: Siap tempur, ini peta kekuatan militer Korea Utara dan Korea Selatan
Dalam sebuah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo setelah perjalanannya yang terakhir ke Pyongyang pada Juli 2018, Trump mempermalukan kehadiran pasukan AS.
"Kita akan berakhir menjadi orang bodoh," Bolton mengutip ucapannya.
"Trump tidak siap karena dia tidak mengerti mengapa kita bertempur dalam Perang Korea dan mengapa kita masih memiliki begitu banyak pasukan di Semenanjung, belum lagi permainan perang itu," tambah Bolton.