kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Trump Kenakan Tarif 25% untuk Truk Impor Mulai November, Meksiko Paling Terdampak


Selasa, 07 Oktober 2025 / 15:19 WIB
Trump Kenakan Tarif 25% untuk Truk Impor Mulai November, Meksiko Paling Terdampak
ILUSTRASI. Trump mengumumkan bahwa seluruh truk kelas menengah dan berat yang diimpor ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif 25% mulai 1 November 2025. REUTERS/Ken Cedeno 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump mengumumkan pada Senin bahwa seluruh truk kelas menengah dan berat (medium- dan heavy-duty trucks) yang diimpor ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif sebesar 25% mulai 1 November 2025.

Langkah ini menandai eskalasi baru dalam upaya Trump melindungi industri otomotif dan produsen dalam negeri dari kompetisi asing.

Bulan lalu, Trump sempat menyatakan rencana untuk memberlakukan tarif pada 1 Oktober atas dasar alasan keamanan nasional, dengan tujuan melindungi produsen seperti Peterbilt dan Kenworth milik Paccar (PCAR.O) serta Freightliner milik Daimler Truck (DTGGe.DE) dari “kompetisi luar negeri yang tidak adil.”

Ketentuan Tarif dan Perjanjian Dagang

Dalam perjanjian dagang dengan Jepang dan Uni Eropa, Amerika Serikat telah menyepakati tarif 15% untuk kendaraan ringan (light-duty vehicles). Namun, belum ada kejelasan apakah tarif yang sama akan diterapkan untuk kendaraan berukuran lebih besar.

Pemerintahan Trump juga mengizinkan produsen kendaraan untuk mengurangi nilai komponen buatan AS dari total tarif yang dibayarkan atas kendaraan ringan yang dirakit di Kanada dan Meksiko.

Baca Juga: Trump kepada Gen Z AS di TikTok: Kalian Berutang Besar pada Saya

Kategori kendaraan besar ini mencakup truk pengiriman, truk sampah, kendaraan utilitas publik, bus sekolah dan antar-jemput, hingga truk trailer dan semi-trailer.

Kritik dari Kamar Dagang AS dan Negara Mitra

Kebijakan ini menuai kritik tajam dari U.S. Chamber of Commerce, yang sebelumnya meminta Departemen Perdagangan AS untuk tidak memberlakukan tarif baru tersebut.

Lembaga itu menilai bahwa lima sumber impor terbesar—yakni Meksiko, Kanada, Jepang, Jerman, dan Finlandia—adalah sekutu dekat AS dan tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

Meksiko Jadi Eksportir Terbesar Truk Berat ke AS

Meksiko merupakan eksportir terbesar truk kelas menengah dan berat ke Amerika Serikat. Berdasarkan data pemerintah AS, impor kendaraan besar dari Meksiko telah meningkat tiga kali lipat sejak 2019, mencapai sekitar 340.000 unit pada 2025.

Sesuai perjanjian dagang USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement), kendaraan besar dapat diekspor tanpa tarif bila setidaknya 64% nilai truk tersebut berasal dari Amerika Utara—termasuk dari komponen seperti mesin, as, baja, maupun tenaga kerja perakitan.

Namun, kebijakan baru ini dapat berdampak langsung pada produsen besar seperti Stellantis (STLAM.MI), induk perusahaan Chrysler, yang memproduksi truk Ram dan van komersial di Meksiko. Stellantis diketahui telah melobi Gedung Putih agar tidak memberlakukan tarif tinggi pada kendaraan buatan pabriknya di Meksiko.

Investasi Baru dan Ketegangan Dagang

Selain Stellantis, Volvo Group asal Swedia juga berpotensi terdampak. Perusahaan tersebut tengah membangun pabrik truk berat senilai US$700 juta di Monterrey, Meksiko, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026.

Menurut data U.S. International Trade Administration, Meksiko menjadi rumah bagi 14 produsen dan perakit bus, truk, serta traktor-truk, serta dua produsen mesin utama.

Pemerintah Meksiko menolak keras kebijakan tarif baru tersebut, dengan menegaskan bahwa rata-rata 50% konten truk yang diekspor ke AS berasal dari komponen buatan Amerika, termasuk mesin diesel.

Baca Juga: Aston Martin Babak Belur Akibat Tarif Trump, Pemerintah Inggris Diminta Turun Tangan

Tahun lalu saja, AS mengimpor suku cadang kendaraan berat senilai hampir US$128 miliar dari Meksiko—mewakili sekitar 28% dari total impor kendaraan berat AS.

Dampak Ekonomi dan Prospek ke Depan

Kebijakan tarif baru ini berpotensi meningkatkan biaya produksi dan harga jual truk di pasar AS, serta mengguncang rantai pasok otomotif Amerika Utara.

Para analis memperkirakan langkah ini dapat memperburuk hubungan dagang antara Washington dan Meksiko, serta memicu negosiasi ulang di bawah kerangka USMCA.

Bagi produsen AS, tarif tersebut mungkin memberikan perlindungan jangka pendek, namun dalam jangka panjang, risiko inflasi biaya transportasi dan gangguan rantai pasok bisa menjadi tantangan besar bagi sektor logistik dan industri otomotif Amerika Serikat.

Selanjutnya: Krakatau Steel (KRAS) Lakukan Pelunasan Utang Lebih Cepat

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Road to 10.10 Oktober 2025, Soulyu-Skintific Diskon sampai 65%




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×