kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Trump Loloskan RUU Kontroversial, Orang Kaya Untung, Warga Miskin Kehilangan Harapan


Jumat, 23 Mei 2025 / 16:47 WIB
Trump Loloskan RUU Kontroversial, Orang Kaya Untung, Warga Miskin Kehilangan Harapan
ILUSTRASI. DPR AS Sahkan “One Big Beautiful Bill”: Potongan Pajak untuk Orang Kaya dan Pemangkasan Dana Sosial Timbulkan Pro-Kontra. REUTERS/Nathan Howard


Sumber: Economic Times | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat secara resmi mengesahkan “One Big Beautiful Bill,” sebuah paket kebijakan fiskal senilai US$ 3,8 triliun yang menjadi pilar utama dalam agenda ekonomi Presiden Donald Trump di masa jabatan keduanya.

RUU kontroversial ini berhasil lolos dengan selisih suara yang sangat tipis, yaitu 215 setuju melawan 214 menolak, dan kini akan dibahas lebih lanjut di Senat.

Isi RUU: Potongan Pajak dan Pengurangan Program Sosial

RUU setebal lebih dari seribu halaman ini mencakup pemotongan pajak secara besar-besaran, pembatalan sejumlah program sosial, serta perubahan besar dalam aturan perpajakan dan pengeluaran pemerintah.

Meskipun pendukung RUU mengklaim bahwa kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menguntungkan rumah tangga Amerika secara umum, analisis dari Kantor Anggaran Kongres (CBO) menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat akan dinikmati oleh kelompok berpenghasilan tinggi.

Baca Juga: Perang Dagang AS–Uni Eropa Memanas! Trump Desak Penurunan Tarif Sepihak dari Brussels

Sementara itu, rumah tangga berpenghasilan rendah kemungkinan akan terkena dampak pemangkasan layanan sosial dan tunjangan federal.

Kelompok yang Diuntungkan: Individu Kaya hingga Pekerja Lembur

Salah satu kelompok yang paling diuntungkan oleh RUU ini adalah para individu dengan pendapatan tinggi. Menurut Pusat Kebijakan Pajak nonpartisan, mereka yang berpenghasilan lebih dari US$ 217.000 per tahun akan menerima pemotongan pajak yang signifikan.

RUU ini juga menguntungkan keluarga dengan anak, pembeli mobil buatan Amerika, pekerja lembur, dan penerima tip, karena memberikan insentif dan pembebasan pajak untuk kelompok-kelompok ini.

Dampak Negatif bagi Warga Berpenghasilan Rendah

Namun, tidak semua pihak mendapat keuntungan dari RUU ini. Kelompok berpenghasilan rendah, terutama mereka yang berpenghasilan di bawah US$ 50.000 per tahun, justru berpotensi mengalami kerugian akibat pemangkasan layanan sosial seperti Medicaid dan SNAP.

Pemotongan dana ini bisa menyebabkan jutaan warga kehilangan akses terhadap layanan kesehatan dan bantuan pangan.

Kebijakan lain yang menuai kritik tajam adalah pembatalan program pengampunan utang mahasiswa yang diperkenalkan oleh Presiden Joe Biden. Pemerintah juga membatasi akses pinjaman pendidikan dan menghapus opsi pinjaman bagi mahasiswa pascasarjana.

Bagi imigran, terutama yang tidak berdokumen, kebijakan ini memperkenalkan biaya baru yang signifikan dan membatasi akses terhadap layanan kesehatan untuk anak-anak imigran tanpa dokumen. Biaya aplikasi suaka dan perpanjangan izin kerja akan meningkat secara drastis.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Siapkan Lembur dan AI untuk Percepat Visa Jelang Piala Dunia 2026

Risiko Fiskal: Defisit Membengkak hingga US$ 3,8 Triliun

Meskipun ada pemangkasan besar dalam belanja pemerintah, perluasan pemotongan pajak dan pengurangan pendapatan negara diperkirakan akan menyebabkan defisit anggaran federal membengkak hingga US$ 3,8 triliun dalam periode 2026 hingga 2034.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran luas terkait keberlanjutan fiskal jangka panjang.

 

Selanjutnya: Negara-Negara Termahal untuk Dikunjungi di Tahun 2025

Menarik Dibaca: Croma-Pharma Gandeng GEA Medical Hadirkan Produk Filler Pertama Bersertifikasi MDR




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×