kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump mempertimbangkan delisting perusahaan China dari pasar AS


Sabtu, 28 September 2019 / 05:45 WIB
Trump mempertimbangkan delisting perusahaan China dari pasar AS
ILUSTRASI. Bursa AS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah mempertimbangkan delisting perusahaan-perusahaan China dari bursa saham Amerika Serikat. Mengutip Reuters, tiga sumber yang mengetahui masalah ini menjelaskan pada Jumat (27/9), langkah ini akan menjadi eskalasi radikal dari ketegangan perdagangan AS-China.

Dua sumber menambahkan, langkah ini juga akan menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk membatasi investasi AS di perusahaan China. Sementara itu, satu sumber lain mengatakan, langkah ini dipicu oleh kekhawatiran keamanan adminisrtasi Trump tentang pertumbuhan kegiatan perusahaan-perusahaan China yang listing di bursa Amerika.

Indeks--indeks saham utama AS tergelincir gara-gara berita tersebut.

Saham Alibaba Group Holding, JS.com, Baidu anjlok sekitar 4%-7% pada perdagangan sore hari.

Pada Juni, anggota parlemen AS menginisiasi RUU untuk memaksa perusahaan China yang listing di bursa saham AS untuk tunduk pada peraturan pengawasan, termasuk menyediakan akses ke audit, atau terancam delisting dari bursa AS.

Otoritas China sudah lama enggan membiarkan regulator di luar negeri untuk memeriksa akuntansi perusahaan lokal, termasuk perusahaan anggota dari empat besar jaringan  akuntansi internasional, dengan dalih kekhawatiran keamanan nasional.

"China seharusnya tidak lagi diizinkan untuk melindungi perusahaan China yang terdaftar di AS untuk mematuhi hukum dan peraturan transparansi dan akuntabilitas keuangan di AS," kata Senator Republik Marco Rubio pada saat itu.

Baca Juga: Siapa whistleblower kasus yang membawa Donald Trump diujung pemakzulan?

Sumber ketiga mengatakan, gagasan delisting adalah salvo terbaru dalam perselisihan yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini.

"Ini adalah prioritas yang sangat tinggi untuk administrasi. Perusahaan-perusahaan China yang tidak mematuhi proses Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB) menimbulkan risiko bagi investor AS," jelas sumber tersebut.

Bloomberg melaporkan, setiap rencana harus disetujui oleh Trump yang telah memberikan lampu hijau untuk diskusi.

Mengutip tiga sumber tersebut, para pejabat juga memeriksa bagaimana AS membatasi perusahaan-perusahaan China yang mask dalam indeks saham yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan AS.

NYSE menolak berkomentar pada hari Jumta, sementara Nasdaq, MSCI, S&P dan FTSE Russell tidak segera menanggapi permintaan komentar.




TERBARU

[X]
×