kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump mengingatkan Pemimpin Korut Kim Jong Un berisiko kehilangan segalanya


Senin, 09 Desember 2019 / 08:51 WIB
Trump mengingatkan Pemimpin Korut Kim Jong Un berisiko kehilangan segalanya
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro di KTT para pemimpin G20 U.S. President Donald Trump speaks during a bilateral meeting with Brazil's President Jair Bolsonaro at the G20 leaders summit REU


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON / SEOUL. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berisiko kehilangan segalanya jika Kim Jong Un melanjutkan permusuhan dan Korea Utara harus melakukan denuklirisasi, setelah Korea Utara mengatakan pihaknya telah melakukan uji sukses besar.

“Kim Jong Un terlalu pintar dan memiliki banyak kerugian,  jika Kim Jong Un bertindak dengan cara yang bermusuhan. Kim Jong Un menandatangani Perjanjian Denuklirisasi yang kuat dengan saya di Singapura, ”kata Trump di Twitter, seperti dilansir Reuters, merujuk pada pertemuan puncak pertamanya dengan Kim di Singapura pada 2018.

Baca Juga: AS-Korsel batalkan latihan bersama, Kim Jong Un malah awasi latihan angkatan udara

"Kim Jong Un tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden Amerika Serikat atau mengganggu Pemilihan Presiden AS pada bulan November," katanya.

Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa Korea Utara telah melakukan tes yang sangat penting di situs peluncuran satelit Sohae-nya, tempat pengujian roket yang pernah dikatakan pejabat AS mengatakan Korea Utara telah berjanji untuk menutup.

Uji coba yang dilaporkan itu dilakukan menjelang tenggat waktu akhir tahun yang diberlakukan Korut bagi Amerika Serikat untuk menghentikan desakannya pada denuklirisasi sepihak. Pyongyang telah memperingatkan akan mengambil jalan baru di tengah macetnya perundingan dengan Amerika Serikat.

"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, tetapi harus mendenuklirisasi seperti yang dijanjikan," kata Trump di Twitter.

Laporan KCNA menyebutnya sebagai tes sukses yang sangat penting tetapi tidak menentukan apa yang diuji. Para ahli rudal mengatakan, tampaknya orang Korea Utara telah melakukan uji statik terhadap mesin roket, dan bukannya peluncuran rudal.

Baca Juga: Korea Utara: Itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi AS

"Jika itu memang tes mesin statis untuk rudal bahan bakar padat atau cair baru, itu adalah sinyal keras bahwa pintu untuk diplomasi dengan cepat ditinggalkan," kata Vipin Narang, pakar urusan nuklir di Institut Teknologi Massachusetts di Amerika Serikat.

"Ini bisa menjadi sinyal yang sangat kredibel tentang apa yang mungkin ditunggu dunia setelah Tahun Baru," sambungya.

Ketegangan meningkat menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Korea Utara, yang menyerukan Amerika Serikat mengubah kebijakannya dalam menuntut denuklirisasi sepihak Pyongyang dan menuntut pembebasan dari hukuman sanksi.

Pada hari Sabtu, Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan denuklirisasi sekarang dari meja perundingan dengan AS dan pembicaraan panjang dengan Washington tidak diperlukan.

Baca Juga: Kim Jong Un naik kuda ke gunung suci, bakal ada operasi besar untuk menyerang dunia

"Hasil uji penting baru-baru ini akan memiliki efek penting pada perubahan posisi strategis DPRK sekali lagi dalam waktu dekat," lapor KCNA, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Ditanya dalam wawancara CBS "Hadapi Bangsa" apakah Korea Utara mungkin bersiap untuk melanjutkan uji coba nuklir, Penasihat Keamanan Nasional A. Robert O'Brien mengatakan bahwa itu merupakan menjadi kesalahan pihak Korea Utara bila melakukannya.

Uji coba nuklir terakhir Pyongyang, yang keenam dan paling kuat, berlangsung pada September 2017.

Baca Juga: Pemerintah menawarkan tujuh seri SUN pada lelang Selasa pekan depan

"Itu tidak akan berakhir baik bagi mereka jika mereka melakukannya ... Jika Korea Utara mengambil jalan yang berbeda dari yang dijanjikan ... kita punya banyak alat dalam toolkit," kata O'Brien pada hari Minggu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×