Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Ketegangan meningkat menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Korea Utara, yang menyerukan Amerika Serikat mengubah kebijakannya dalam menuntut denuklirisasi sepihak Pyongyang dan menuntut pembebasan dari hukuman sanksi.
Pada hari Sabtu, Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan denuklirisasi sekarang dari meja perundingan dengan AS dan pembicaraan panjang dengan Washington tidak diperlukan.
Baca Juga: Kim Jong Un naik kuda ke gunung suci, bakal ada operasi besar untuk menyerang dunia
"Hasil uji penting baru-baru ini akan memiliki efek penting pada perubahan posisi strategis DPRK sekali lagi dalam waktu dekat," lapor KCNA, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Ditanya dalam wawancara CBS "Hadapi Bangsa" apakah Korea Utara mungkin bersiap untuk melanjutkan uji coba nuklir, Penasihat Keamanan Nasional A. Robert O'Brien mengatakan bahwa itu merupakan menjadi kesalahan pihak Korea Utara bila melakukannya.
Uji coba nuklir terakhir Pyongyang, yang keenam dan paling kuat, berlangsung pada September 2017.
Baca Juga: Pemerintah menawarkan tujuh seri SUN pada lelang Selasa pekan depan
"Itu tidak akan berakhir baik bagi mereka jika mereka melakukannya ... Jika Korea Utara mengambil jalan yang berbeda dari yang dijanjikan ... kita punya banyak alat dalam toolkit," kata O'Brien pada hari Minggu.