kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -88,00   -0,54%
  • IDX 7.069   -97,49   -1,36%
  • KOMPAS100 1.037   -17,76   -1,68%
  • LQ45 817   -14,02   -1,69%
  • ISSI 211   -3,05   -1,42%
  • IDX30 422   -5,74   -1,34%
  • IDXHIDIV20 505   -6,49   -1,27%
  • IDX80 118   -2,10   -1,74%
  • IDXV30 121   -1,55   -1,26%
  • IDXQ30 139   -1,79   -1,27%

Trump Minta Yordania & Mesir untuk Terima Warga Gaza, Ada Kecemasan Pembersihan Etnis


Senin, 27 Januari 2025 / 07:10 WIB
Trump Minta Yordania & Mesir untuk Terima Warga Gaza, Ada Kecemasan Pembersihan Etnis
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin membersihkan Gaza. Terkait hal itu, dia mendesak Mesir dan Yordania untuk menerima warga Gaza. REUTERS/Mike Segar 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin "membersihkan" Gaza. Terkait hal itu, dia mendesak Mesir dan Yordania untuk menerima lebih banyak warga Palestina dari daerah Gaza.

Melansir Al Jazeera, berbicara dengan wartawan di Air Force One pada hari Sabtu (25/1/2025), Trump mengatakan bahwa ia telah menelepon Raja Abdullah II dari Yordania sebelumnya dan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pada hari Minggu.

"Saya ingin Mesir menerima penduduk Gaza," kata Trump. "Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan semuanya dan berkata: 'Anda tahu, ini sudah berakhir.'"

Trump mengatakan bahwa ia memuji Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina.

Trump mengatakan kepada raja, "Saya ingin Anda menerima lebih banyak lagi, karena saya sedang melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan itu kacau balau. Benar-benar kacau balau."

Perang Israel selama 15 bulan di Gaza telah menggusur hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya. Trump mengatakan penduduk Gaza dapat dipindahkan untuk sementara atau bisa juga untuk jangka panjang.

"Saat ini, tempat itu benar-benar seperti tempat pembongkaran, hampir semuanya dihancurkan dan orang-orang sekarat di sana," katanya.

Baca Juga: Pengungsi akan Kembali ke Gaza, Trump Desak Yordania dan Mesir Terima Warga Palestina

"Jadi, saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi yang berbeda, di mana mereka mungkin dapat hidup dengan damai untuk perubahan," lanjut Trump.

Kemudian pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan posisi Amman bahwa solusi dua negara adalah cara untuk mencapai perdamaian.

Ia menekankan bahwa penolakan Yordania terhadap penggusuran adalah tetap dan tidak dapat diubah.

Kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) mengecam saran presiden AS tersebut, menyebutnya sebagai dorongan untuk "kejahatan perang".

Kelompok yang telah berperang dengan Israel bersama Hamas hingga gencatan senjata minggu lalu itu menggambarkan gagasan Trump sebagai suatu yang "menyedihkan". 

PIJ mengatakan usulan Trump termasuk dalam kerangka mendorong kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan memaksa rakyat Palestina meninggalkan tanah mereka.

Baca Juga: Geliat Investasi Pasca Pelantikan Trump dan Gencatan Senjata Gaza

Mereka juga mengatakan pernyataan Trump sejalan dengan agenda terburuk dari kelompok Zionis sayap kanan ekstrem dan kelanjutan dari kebijakan yang mengingkari keberadaan rakyat Palestina, keinginan dan hak-hak mereka. PIJ meminta Mesir dan Yordania untuk menolak rencana Trump.

"Pernyataan presiden AS harus ditanggapi dengan serius karena kami telah melihat tuntutan khusus ini diajukan selama satu setengah tahun terakhir," jelas Abdullah Al-Arian, profesor sejarah di Universitas Georgetown di Qatar, mengatakan kepada Al Jazeera.

Ia mengatakan beberapa pejabat Israel telah mengindikasikan "sejak awal perang" untuk "membersihkan secara etnis" sebanyak mungkin wilayah Palestina.

“Rencana itu gagal karena beberapa alasan, salah satunya adalah para pemimpin Arab yang didekati pada saat itu menolak untuk menerima populasi pengungsi Palestina tambahan, sebagian karena secara politik hal itu tidak layak dilakukan di Mesir khususnya, yang disebut-sebut sebagai tujuan yang memungkinkan untuk pembersihan etnis massal warga Palestina dari Gaza,” katanya.

Tonton: WHO Serukan Dukungan Internasional Danai Bantuan di Gaza Pasca Gencatan Senjata

Al-Arian mengatakan warga Palestina sendiri tidak akan tertarik dengan usulan Trump tersebut. 

“Mereka tahu betul apa artinya meninggalkan rumah mereka dan seperti apa status pengungsi Palestina selama 70 tahun terakhir,” katanya.

Selanjutnya: Harga Saham Pemerintah Ini Masih 300-an, Cek Prospek & Rekomendasinya Tahun 2025

Menarik Dibaca: Kenapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Jeruk ya?



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×