Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEDMINSTER. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu mengatakan bahwa Dia bakal memberikan tekanan pada lebih banyak perusahaan China raksasa teknologi Alibaba setelah sebelumnya melarang peredaran TikTok di negeri Paman Sam.
Hal tersebut dipertegasnya dalam konferensi pers, singkatnya Trump bahkan menyebut tengah melirik perusahaan-perusahaan lain asal China. Asal tahu saja, dalam beberapa pekan terakhir Trump memang sejatinya sudah memberi tekanan pada perusahaan China dan berjanji untuk memblokir aplikasi video pendek TikTok di AS.
Baca Juga: Wabah corona membawa ekonomi Jepang ke rekor terburuk dalam sejarah
AS juga sudah memerintahkan pemilik aplikasi tersebut yakni ByteDance pada hari Jumat (14/8) lalu untuk melepaskan oprasi TikTok di AS dalam waktu 90 hari.
"Ada bukti kredibel yang membuat saya percaya bahwa ByteDance mungkin mengambil tindakan yang mengancam dalam rangka mengganggu keamanan nasional AS," kata Trump dalam surat perintah yang ditandatanganinya belum lama ini.
Hal ini tentu merupakan upaya terbaru untuk meningkatkan tekanan atas kekhawatiran AS tentang keamanan data pribadi yang dikelola oleh perusahaan tersebut. Trump, memang telah menjadikan perubahan hubungan perdagangan antara AS dan China sebagai tema sentral kepresidenannya, dan sampai saat ini sudah sangat kritis terhadap China.
Langkah terbaru Trump juga berupa perintah eksekutif yang dikeluarkannya pekan lalu, yakni melarang transaksi tertentu dengan TikTok kecuali ByteDance mendivestasikan sahamnya dalam kurun waktu 45 hari. Pihak ByteDance juga sekarang sedang dalam pembicaraan untuk menjual operasional TikTok di Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru ke Microsoft Corp.
Baca Juga: Kirim pesan soal kedaulatan kepada India, menteri luar negeri China sambangi Tibet
Bila hal ini terwujud, tentu pejabat AS akan memiliki kewenangan untuk memeriksa laporan keuangan dan sistem informasi TikTok serta ByteDance guna memastikan keamanan data pribadi selama penjualan sedang berlangsung. Pastinya, upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Trump.
Sementara itu, TikTok yang terkenal akan video anodyne tentang orang-orang yang menari dan viral di kalangan remaja, ditakutkan bakal menyebarkan informasi penggunanya ke pemerintah China.
ByteDance di sisi lain menyatakan bahwa aplikasinya kini sudah diakses oleh 100 juta warga negara Amerika.
Baca Juga: Memanas lagi, India mengeluarkan peringatan baru kepada China
"Kami adalah rumah mereka untuk hiburan, ekspresi diri, dan koneksi. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegembiraan bagi keluarga dan karir yang bermakna bagi mereka yang berkreasi di platform kami selama bertahun-tahun mendatang," kata perusahaan.
Pemeirntahan Trump juga dikabarkan sedang meningkatkan upaya untuk memblokir seluruh aplikasi asal China yang dianggap tidak dapat dipercaya dari jaringan digital AS. Selain TikTok dan Alibaba, Trump juga telah mengeluarkan perintah yang akan melarang transaksi dengan WeChat milik Tencent Holding Ltd.