Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) mengeluarkan masa perpanjangan lisensi baru selama 90 hari, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan negeri uak Sam terus melakukan bisnis dengan Huawei Technologies Co Ltd.
Setelah memasukkan ke daftar hitam ekonomi pada Mei lalu dengan alasa keamanan nasional, Departemen Perdagangan AS telah mengizinkan Huawei untuk membeli beberapa barang buatan Amerika dalam masa perpanjangan lisensi 90 hari sebelumnya.
Tujuan pemberian masa perpanjangan lisensi itu demi meminimalkan gangguan bagi pelanggan Huawei. Sebab, banyak pelanggan yang menggunakan jaringan perusahaan asal China tersebut di kawasan pedesaan di AS.
Baca Juga: AS akan berikan perpanjangan lisensi bagi korporat AS untuk berbisnis dengan Huawei
"Perpanjangan Lisensi Umum Sementara akan memungkinkan operator untuk terus melayani pelanggan di beberapa daerah paling terpencil di Amerika Serikat yang sebaliknya akan dibiarkan dalam kegelapan," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, Senin (18/11), seperti dikutip Reuters.
"Departemen Perdagangan AS akan terus secara ketat memonitor ekspor teknologi sensitif guna memastikan bahwa inovasi kami tidak dimanfaatkan oleh mereka yang akan mengancam keamanan nasional kami," ujar dia.
Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei ke Entity List pada Mei lalu, setelah menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam kegiatan "yang bertentangan dengan keamanan nasional atau kebijakan luar negeri AS".
Baca Juga: Trump enggan turunkan tarif, China pesimistis dengan kesepakatan dagang
Tapi, Huawei mengatakan, masa perpanjangan lisensi itu "tidak akan berdampak besar pada bisnis mereka. "Keputusan ini tidak mengubah fakta bahwa Huawei terus diperlakukan secara tidak adil," sebut mereka dalam pernyataan resmi, seperti dilansir Reuters.
Huawei berargumen, keputusan memasukkan Huawei ke Entity List menyebabkan lebih banyak kerugian bagi AS ketimbang Huawei. "Ini telah mendatangkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan bisnis dengan Huawei," kata mereka.
Pada Mei lalu, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan keadaan darurat nasional dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan yang memiliki risiko keamanan nasional.
Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan
Departemen Perdagangan juga sedang mempertimbangkan, apakah akan memberikan lisensi individual kepada perusahaan AS untuk menjual komponen ke Huawei setelah menerima lebih dari 200 permintaan. Tapi, belum ada keputusan hingga saat ini.
Yang jelas, perkembangan terbaru soal Huawei terjadi di tengah diskusi antara AS dan China yang bertujuan mencapai kesepakatan awal untuk menyelesaikan perang dagang yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.