Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Tapi, Huawei mengatakan, masa perpanjangan lisensi itu "tidak akan berdampak besar pada bisnis mereka. "Keputusan ini tidak mengubah fakta bahwa Huawei terus diperlakukan secara tidak adil," sebut mereka dalam pernyataan resmi, seperti dilansir Reuters.
Huawei berargumen, keputusan memasukkan Huawei ke Entity List menyebabkan lebih banyak kerugian bagi AS ketimbang Huawei. "Ini telah mendatangkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan bisnis dengan Huawei," kata mereka.
Pada Mei lalu, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan keadaan darurat nasional dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan yang memiliki risiko keamanan nasional.
Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan
Departemen Perdagangan juga sedang mempertimbangkan, apakah akan memberikan lisensi individual kepada perusahaan AS untuk menjual komponen ke Huawei setelah menerima lebih dari 200 permintaan. Tapi, belum ada keputusan hingga saat ini.
Yang jelas, perkembangan terbaru soal Huawei terjadi di tengah diskusi antara AS dan China yang bertujuan mencapai kesepakatan awal untuk menyelesaikan perang dagang yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.