CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.703   65,00   0,41%
  • IDX 7.321   77,30   1,07%
  • KOMPAS100 1.127   9,52   0,85%
  • LQ45 889   2,01   0,23%
  • ISSI 223   2,95   1,34%
  • IDX30 458   0,89   0,19%
  • IDXHIDIV20 553   -0,74   -0,13%
  • IDX80 129   0,68   0,53%
  • IDXV30 138   -0,58   -0,42%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Trump: Saya tidak ingin perang dengan siapa pun, tapi kami lebih siap dari siapa pun


Selasa, 17 September 2019 / 06:56 WIB
Trump: Saya tidak ingin perang dengan siapa pun, tapi kami lebih siap dari siapa pun
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump menyatakan, tampaknya Iran berada di belakang serangan atas fasilitas minyak di Arab Saudi akhir pekan lalu, yang menimbulkan kekhawatiran konflik baru Timur Tengah. Tapi, Trump menegaskan, ia tidak ingin perang dengan siapa pun.

Ditanya seorang reporter di Gedung Putih, Senin (16/9), apakah Iran berada di balik serangan itu, Trump mengatakan: "Tentu saja, terlihat seperti itu pada saat ini dan kami akan memberi tahu Anda. Segera setelah kami mengetahui secara pasti, kami akan memberi tahu Anda tetapi memang terlihat seperti itu".

Meski begitu, Trump menambahkan, dia tidak ingin bertindak tergesa-gesa.

"Kami memiliki banyak opsi tetapi saya tidak melihat opsi saat ini, kami ingin menemukan siapa yang melakukan hal ini. Kami sedang berurusan dengan Arab Saudi. Kami sedang berurusan dengan putra mahkota dan tetangga Anda lainnya. Dan, kita semua membicarakannya bersama. Kami akan melihat apa yang terjadi," katanya seperti dikutip Reuters.

"Saya seseorang yang tidak ingin berperang," tegas Trump. "Tidak, saya tidak ingin perang dengan siapa pun, tetapi kami lebih siap daripada siapa pun," imbuhnya.

Iran jelas menolak tuduhan AS yang harus disalahkan atas serangan yang merusak fasilitas pemrosesan minyak mentah terbesar dunia di Arab Saudi dan memicu lonjakan terbesar harga minyak mentah dalam beberapa dekade.

Beberapa pejabat di kabinet Trump, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Energi Rick Perry, menyalahkan Teheran atas serangan tersebut.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebutkan, serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" sebagai balasan atas serangan koalisi militer yang dipimpin Saudi dalam perang dengan gerakan Houthi Yaman


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×