Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin (1/9/2025) bahwa India telah menawarkan pengurangan tarif barang-barang AS menjadi nol.
Hal itu dikatakan Trump ketika Perdana Menteri India Narendra Modi secara terbuka menunjukkan solidaritasnya kepada para pemimpin China dan Rusia dalam menghadapi tekanan perdagangan dari Washington.
Sambil menyebut hubungan AS dengan India "berat sebelah", Trump menulis di platform Truth Social-nya:
"Mereka sekarang telah menawarkan pengurangan tarif menjadi nol, tetapi sudah terlambat. Seharusnya mereka melakukannya bertahun-tahun yang lalu."
Baca Juga: Penurunan Tarif Impor AS Jadi 19% Dinilai Belum Jadi Kemenangan Diplomatik RI
Kedutaan Besar India di Washington tidak segera menanggapi komentar Trump, yang menyusul penerapan tarif total hingga 50% untuk barang-barang India yang telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan hubungan AS-India.
Pernyataan Trump muncul saat Modi berada di China untuk menghadiri pertemuan puncak yang dihadiri lebih dari 20 pemimpin negara non-Barat dari Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), sebuah inisiatif yang didukung China yang kembali didorong oleh serangan tarif global Trump.
Pada pertemuan puncak tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan visinya untuk tatanan keamanan dan ekonomi global baru yang memprioritaskan "Global Selatan", sebuah tantangan langsung terhadap AS.
Hubungan AS-India telah menguat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk selama masa jabatan pertama Trump, mengingat kekhawatiran bersama tentang meningkatnya kekuatan China.
Baca Juga: Kena Tarif Resiprokal AS, Indonesia Pilih Negosiasi Ketimbang Retaliasi
Namun, Trump mengancam akan mengenakan tarif pada India setelah negara itu menolak untuk berhenti membeli minyak Rusia, yang bertentangan dengan upayanya untuk mengakhiri perang Moskow di Ukraina.
Di China, dalam sebuah gambar yang dirancang untuk menunjukkan solidaritas, Putin dan Modi terlihat bergandengan tangan saat mereka berjalan riang menuju Xi sebelum pertemuan puncak dibuka.
Ketiga pria itu berdiri berdampingan, tertawa, dan dikelilingi oleh para penerjemah. Beijing telah memanfaatkan pertemuan puncak tersebut untuk memperbaiki hubungan dengan New Delhi.
Modi, yang mengunjungi China untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, dan Xi pada hari Minggu sepakat bahwa kedua negara adalah mitra pembangunan, bukan rival, dan membahas cara-cara untuk meningkatkan perdagangan.
Baca Juga: Imbas Tarif Baru AS, KSPI Prediksi 50.000 Pekerja Bakal Terdampak PHK
Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pertemuan di Tiongkok tersebut.