Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Menteri energi Arab Saudi bertemu dengan mitranya dari Uni Emirat Arab (UEA), Irak, dan Libya pada Senin (27/1) setelah seruan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan harga minyak dan menjelang pertemuan negara-negara penghasil minyak OPEC+ minggu depan.
Kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) seperti dilansir dari Reuters, Selasa (28/1) melaporkan, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengadakan pembicaraan dengan Hayan Abdel-Ghani dari Irak dan Khalifa Abdulsadek dari Libya di Riyadh.
Ia dan mitranya dari Libya membahas penguatan upaya bersama untuk mendukung stabilitas pasar energi global untuk melayani kepentingan bersama mereka.
Ia juga membahas kerja sama untuk mencapai kepentingan bersama dengan mitranya dari Irak, SPA melaporkan.
Baca Juga: Harga Minyak Tumbang ke Level Terendah 2 Pekan pada Selasa (28/1) Pagi
Menteri Saudi tersebut juga bertemu dengan Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei di Riyadh untuk diskusi informal, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kantor komunikasi pemerintah Saudi dan kementerian energi UEA tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.
OPEC+, yang merupakan gabungan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dipimpin Saudi secara de facto dan sekutunya termasuk Rusia, akan mengadakan pertemuan Komite Pemantauan Bersama Menteri (JMMC) pada tanggal 3 Februari.
Trump telah secara terbuka meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak. OPEC+ belum menanggapi seruan Trump tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Dipicu Pembatalan Ancaman Sanksi Trump Terhadap Kolombia
Kelompok tersebut telah berencana untuk mulai meningkatkan produksi mulai bulan April, secara bertahap menghentikan pemotongan produksi yang diberlakukan untuk mendukung harga.
Rencana tersebut telah ditunda beberapa kali karena permintaan yang lemah.
Ketika ditanya tentang komentar Trump, Menteri Ekonomi Saudi Faisal al-Ibrahim mengatakan kepada panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Jumat bahwa Arab Saudi dan OPEC sedang mencari stabilitas pasar minyak jangka panjang.