kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Trump siap pikul tanggungjawab atas penyerbuan gedung Capitol?


Selasa, 12 Januari 2021 / 14:16 WIB
Trump siap pikul tanggungjawab atas penyerbuan gedung Capitol?
ILUSTRASI. Para pendukung mendengarkan sementara Presiden AS Donald Trump berbicara saat ia berkampanye dengan Senator Republik AS Kelly Loeffler pada malam pemilihan putaran kedua Georgia di Dalton, Georgia, AS, 4 Januari 2021.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump siap memikul "tanggungjawab" atas penyerbuan terhadap gedung Capitol minggu lalu, Ketua Kongres Kevin McCarthy mengatakan kepada anggota parlemen dari Republik, partai pendukung Trump.

Dua orang yang akrab dengan pengarahan McCarthy tersebut mengungkapkan kepada Reuters.

McCarthy, yang yakin Trump bertanggungjawab atas kekerasan tersebut, membagikan perincian percakapan telepon yang dia lakukan dengan Trump selama pertemuan dua setengah jam dengan anggota parlemen dari Republik itu. 

Banyak di antara anggota parlemen terpecah atas penyerbuan itu, sumber tersebut menyebutkan.

Baca Juga: Lindungi ibu kota AS jelang pelantikan Biden, Garda Nasional kirim 10.000 tentara

Ribuan pendukung Trump menyerbu gedung Capitol pada Rabu (6/1) pekan lalu, memaksa anggota parlemen yang mengesahkan kemenangan Joe Biden bersembunyi dalam peristiwa yang menewaskan lima orang tersebut.

Kekerasan terjadi tak lama setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berbaris di Capitol selama unjuk rasa, di mana dia mengulangi klaim palsu bahwa Pemilihan Presiden AS 3 November telah "dicurangi" terhadapnya.

Meminta Trump menelepon Biden

Trump awalnya mengabaikan tuntutan bahwa dia mengutuk serangan itu, mengulangi klaim palsu tentang penipuan pemilihan presiden dan menyebut para pendukung yang terlibat dalam pengepungan Kongres sebagai "sangat istimewa".

Sehari kemudian, Trump menggambarkan kekerasan itu sebagai "serangan keji" dan berjanji untuk bekerja menuju peralihan kekuasaan yang lancar, meskipun dia tidak mengakui kekalahan dalam pemilihan.

Baca Juga: Donald Trump mengundurkan diri dari Presiden AS?



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×