Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Inggris pada Selasa malam (16/9) untuk melakukan kunjungan kenegaraan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam kunjungan ini, kedua negara dijadwalkan menandatangani sejumlah kesepakatan investasi, sekaligus memperbarui hubungan “spesial” yang ingin ditekankan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.
Mendahului kedatangan Trump, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves meluncurkan “Transatlantic Taskforce” untuk memperdalam kerja sama antara dua pusat keuangan terbesar dunia.
Agenda Resmi: Sambutan Raja Charles dan Pertemuan Bisnis
Trump akan disambut oleh Raja Charles pada Rabu (17/9) di Windsor Castle dengan seremoni kenegaraan penuh kemegahan, termasuk tur kereta kuda, jamuan makan malam kenegaraan, serta flypast pesawat militer.
Baca Juga: Akhirnya PM India Modi Angkat Telepon, Trump Bahagia
Starmer berharap momen penuh simbolik ini dapat memperkuat posisi diplomatik sekaligus melindunginya dari potensi kontroversi selama kunjungan.
Sejumlah eksekutif bisnis papan atas dijadwalkan hadir, termasuk CEO Nvidia Jensen Huang dan CEO OpenAI Sam Altman. Kesepakatan investasi besar diperkirakan akan diumumkan, antara lain:
-
Microsoft mengumumkan investasi lebih dari US$30 miliar di Inggris dalam empat tahun mendatang.
-
Google berkomitmen menanamkan £5 miliar (US$6,8 miliar), termasuk pembangunan pusat data baru di dekat London untuk mendukung layanan AI.
Konteks Politik: Diversi untuk Trump dan Starmer
Kunjungan ini datang di tengah masa sulit bagi kedua pemimpin. Trump baru saja kehilangan sekutu dekatnya, aktivis konservatif Charlie Kirk, yang tewas ditembak pekan lalu.
Sementara itu, Starmer menghadapi tekanan politik setelah terpaksa memecat wakilnya, Angela Rayner, serta duta besar Inggris untuk AS, Peter Mandelson, karena keterkaitannya dengan skandal Jeffrey Epstein.
Baca Juga: Efek Tarif Trump, Inilah Daftar Merek Ternama Dunia yang Kompak Naikkan Harga
Starmer berupaya mengalihkan perhatian publik ke isu geopolitik dan investasi, dengan menekankan posisi Inggris sebagai tujuan utama investasi Amerika.
Pertemuan di Chequers: Fokus pada Geopolitik
Pada Kamis (18/9), Starmer akan menjamu Trump di Chequers, kediaman resmi perdana menteri di pedesaan Inggris. Pertemuan ini akan menitikberatkan pada:
-
investasi dan perdagangan bilateral,
-
tarif baja dan aluminium,
-
penyelesaian perang Rusia–Ukraina,
-
serta perkembangan situasi di Gaza.
Delegasi dari kedua negara akan hadir dalam jumlah besar, sementara aparat keamanan disiagakan untuk menghadapi potensi demonstrasi anti-Trump. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio lebih dulu tiba pada Selasa, disambut oleh Menteri Luar Negeri Inggris yang baru diangkat, Yvette Cooper.