kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump ultimatum Arab Saudi: Potong produksi minyak atau AS tarik pasukan!


Kamis, 30 April 2020 / 19:50 WIB
Trump ultimatum Arab Saudi: Potong produksi minyak atau AS tarik pasukan!
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman selama sesi foto dengan para pemimpin dan peserta lainnya di KTT G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Saat Amerika Serikat (AS) menekan Arab Saudi untuk mengakhiri perang harga minyak dengan Rusia, Presiden Donald Trump memberikan ultimatum kepada para pemimpin Kerajaan.

Dalam sebuah panggilan telepon pada 2 April, Trump mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kecuali Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai memotong produksi minyak, ia akan tidak berdaya untuk menghentikan anggota parlemen dari meloloskan undang-undang untuk menarik pasukan AS dari Kerajaan, empat sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters.

Ancaman untuk menghentikan aliansi strategis 75 tahun adalah pusat dari kampanye tekanan AS yang menyebabkan kesepakatan global penting untuk memangkas pasokan minyak karena permintaan runtuh akibat pandemi virus corona baru, dan mencetak kemenangan diplomatik negeri uak Sam.

Baca Juga: Harga minyak WTI naik 6,31%, sinyal positif akan makin terang di pekan depan

Trump menyampaikan pesan kepada Putra Mahkota 10 hari sebelum pengumuman pengurangan produksi minyak. Pemimpin de facto Arab Saudi ini sangat terkejut oleh ancaman Trump dan memerintahkan para pembantunya keluar dari ruangan, sehingga dia bisa melanjutkan diskusi secara pribadi, menurut sumber Reuters yang mendapat pengarahan tentang diskusi itu oleh pejabat senior AS.

Upaya tersebut mengilustrasikan keinginan kuat Trump untuk melindungi industri minyak AS dari krisis harga yang bersejarah, ketika pemerintah menutup ekonomi di seluruh dunia untuk memerangi virus corona. 

Ini juga mencerminkan pembalikan yang jelas dari kritik lama Trump terhadap kartel minyak, yang ia jatuhkan karena meningkatkan biaya energi bagi orang AS dengan pemotongan pasokan yang biasanya menyebabkan harga bensin lebih tinggi. Sekarang, Trump meminta OPEC untuk memangkas produksi.

Baca Juga: Ditopang kenaikan stok minyak AS yang di bawah perkiraan, harga minyak mulai rebound

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters, Pemerintahan Trump memberi tahu para pemimpin Arab Saudi, bahwa tanpa pengurangan produksi, "tidak akan ada cara untuk menghentikan Kongres AS dari memberlakukan batasan yang bisa menyebabkan penarikan pasukan AS". 

Pejabat itu menyimpulkan pernyataan, yang dibuat melalui berbagai saluran diplomatik, seperti memberi tahu para pemimpin Arab Saudi: "Kami membela industri Anda sementara Anda menghancurkan milik kami".

Reuters bertanya kepada Trump tentang pembicaraan dengan Putra Mahkota Arab Saudi dalam wawancara Rabu (29/4) malam di Gedung Putih, saat Presiden membahas berbagai topik yang melibatkan pandemi virus corona. 

Ditanya, apakah dia menyampaikan kepada Putra Mahkota Kerajaan bahwa AS mungkin menarik pasukan dari Arab Saudi, Trump berkata, "Saya tidak harus memberitahunya".

Baca Juga: Luncurkan kontak berjangka WTI, ICDX targetkan transaksi 2,5 juta lot di 2020

"Saya pikir, dia dan Presiden (Rusia) Putin, Vladimir Putin, sangat masuk akal," kata Trump. "Mereka tahu mereka punya masalah, dan kemudian ini terjadi."

Ditanya, apa yang dia katakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi, Trump mengatakan: "Mereka mengalami kesulitan membuat kesepakatan. Dan, saya bertemu melalui telepon dengannya, dan kami bisa mencapai kesepakatan untuk pengurangan produksi".

Pada 12 April, di bawah tekanan dari Trump, negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia di luar AS menyetujui pengurangan produksi terbesar yang pernah dinegosiasikan. OPEC, Rusia, dan produsen sekutu lainnya memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10% dari output global. 

Baca Juga: Kenaikan stok minyak AS bikin harga minyak WTI melesat 12% ke US$ 13,91 per barel

Setengah volume itu berasal dari pemotongan masing-masing 2,5 juta barel per hari oleh Arab Saudi dan Rusia, yang anggarannya bergantung pada pendapatan minyak dan gas bumi.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×