Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – LOS ANGELES. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan ratusan Marinir ke kawasan Los Angeles pada Selasa (10/6), di tengah gelombang protes atas razia imigrasi yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut.
Kebijakan ini memicu ketegangan antara pemerintah federal dan otoritas negara bagian California.
Baca Juga: Trump Kerahkan Marinir ke Los Angeles, Operasi Razia Imigran Diperluas
Sekitar 700 Marinir saat ini berada di area pangkalan Seal Beach, sekitar 50 km selatan Los Angeles, sementara 2.100 pasukan Garda Nasional sudah disebar ke berbagai titik di kota tersebut.
Trump juga telah mengaktifkan hingga 4.000 personel Garda Nasional untuk pengamanan lanjutan.
Pengerahan ini dilakukan meski ditentang oleh Gubernur California Gavin Newsom, yang menyebut langkah Trump bermotif politik dan berlebihan, mengingat demonstrasi sebagian besar berlangsung damai.
Tugas Lindungi Properti Federal, Tapi Dikhawatirkan Menyentuh Penegakan Sipil
Militer menyatakan Marinir tidak memiliki kewenangan melakukan penangkapan dan hanya akan melindungi properti serta personel federal.
Baca Juga: Inilah Penyebab Kerusuhan di Los Angeles, KJRI Minta WNI Waspada
Namun, Jaksa Agung California Rob Bonta menyatakan keprihatinannya bahwa kehadiran pasukan dapat melanggar Undang-Undang Posse Comitatus 1878 yang melarang keterlibatan militer dalam penegakan hukum sipil.
“Melindungi gedung federal bisa dipahami. Tapi jika melindungi personel berarti ikut dalam razia ICE di lingkungan warga, ini jelas melanggar batas,” kata Bonta.
Kekhawatiran itu semakin kuat setelah ICE (U.S. Immigration and Customs Enforcement) mengunggah foto-foto Garda Nasional mendampingi petugas dalam razia imigrasi.
Wali Kota dan Bisnis Lokal Desak Penghentian Razia
Wali Kota Los Angeles Karen Bass menyerukan penghentian operasi ICE dan menegaskan bahwa kekerasan hanya terjadi di sebagian kecil area pusat kota.
Ia juga mempertimbangkan penerapan jam malam terbatas untuk meredam kerusuhan.
“Ini kota para imigran,” ujar Bass.
Baca Juga: Marinir Diterjunkan ke Los Angeles, Trump Dukung Penangkapan Gubernur California
“Saya akan menelepon Presiden Trump hari ini untuk memintanya menghentikan razia ini.”
Kerusuhan tercatat terjadi di kawasan Little Tokyo, dengan sejumlah toko dirusak dan dinding penuh grafiti.
Namun, menurut warga dan pelaku usaha, akar masalah tetap pada kebijakan razia yang dianggap mengancam komunitas imigran.
Trump Ancam Gunakan Insurrection Act
Trump menyebut bahwa tanpa pengerahan militer, “LA akan terbakar sekarang,” dan mengancam menggunakan Insurrection Act, yang memungkinkan militer terlibat langsung dalam penegakan hukum sipil.
Sementara itu, California telah menggugat Trump dan Departemen Pertahanan AS pada Senin lalu, dan meminta pengadilan segera memutus legalitas keterlibatan militer dalam operasi kepolisian.
Sidang dijadwalkan berlangsung Kamis (12/6).
Aksi Solidaritas Meluas ke Kota Lain
Aksi solidaritas juga muncul di kota-kota besar lain. Di Chicago, sekitar 100 orang melakukan long march sambil membawa spanduk bertuliskan “Abolish ICE”.
Sejumlah pengunjuk rasa menyuarakan kekhawatiran akan pemisahan anak-anak dari orang tua akibat deportasi.
