CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.138   -76,51   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,91   -0,99%
  • LQ45 870   -5,37   -0,61%
  • ISSI 215   -3,30   -1,51%
  • IDX30 446   -1,89   -0,42%
  • IDXHIDIV20 539   -0,16   -0,03%
  • IDX80 125   -1,20   -0,95%
  • IDXV30 135   -0,37   -0,27%
  • IDXQ30 149   -0,41   -0,27%

Turki resmi proses izin penggunaan darurat (EUA) vaksin corona Sinovac


Jumat, 08 Januari 2021 / 18:05 WIB
Turki resmi proses izin penggunaan darurat (EUA) vaksin corona Sinovac
ILUSTRASI. Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). Turki resmi berikan izin penggunaan darurat vaksin corona Sinovac. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Turki resmi mulai proses untuk memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use  Authorization (EUA) terhadap vaksin corona yang dikeluarkan oleh Sinovac.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menjelaskan hal ini dalam pernyataan resmi yang dirilis 7 Januari 2021 pukul 23.50 dini hari waktu Turki.

Fahrettin Koca menjelaskan, dalam pertemuan Dewan Ilmiah atau Scientific Committee Turki pada awal 2021 telah mendiskusikan masalah-masalah mendesak tertama untuk program vaksinasi vaksin corona.

"Hari ini kami telah melakukan finalisasi perjanjian suplai untuk 50 juta dosis vaksin yang menggunakan metode inactivated (vaksin Sinovac), dan sudah menerima kargo pertama 3 juta dosis," kata Fahrettin Koca dikutip dari akun twitter resmi https://twitter.com/drfahrettinkoca/status/1347284721244524546. 

Sementara untuk vaksin corona yang berbasis metode mRNA dari Pfizer sudah mulai dibahas pada hari ini. "Termasuk membahas mengenai rencana pembelian," kata Koca.

Adapun kesepakan untuk melakukan pembelian vaksin corona sebanyak 4,5 juta dosis  dengan jaminan suplai 30 juta dosis yang lainnya yang bersifat opsional.

Selain itu Koca juga menjelaskan, pemerintah Turki juga sedang melakukan negosiasi yang masih berlangsung dengan produsen vaksin corona berbasis metode Adenovirus yang dibuat oleh Rusia.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca juga menjelaskan menenai vaksin corona berbasis inactivated dari Sinovac  Vaksin corona Sinovac tersebut telah melakukan uji klinis tahap 3 di negara tersebut.

"Kami telah meminta hasil sementara atau interim report dari tim ilmuwan yanng melakukan uji klinis tersebut. Berdasarkan laporan sementara vaksin tersebut sepenuhnya dinyatakan aman dan efektif. Karena itu kami memutuskan untuk memulai proses mengeluarkan izin peggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA)," kata Koca.

Berdasarkan uji kemanan vaksin corona terhadap produk yang diterima pada kargo pertama vaksin corona Sinovac.

Setelah uji keamanan vaksin corona Sinovac selesai selanjutnya pemerintah Turki akan menerbitkan EUA.

Selanjutnya setelah mendapatkan hasil sementara atau interim report yang menunjukkan bahwa vaksin corona Sinovac tersebut sepenuhnya aman dan efektif tim ilmuwan segera menghentikan pendaftaran relawan untuk uji klinis.

Hingga saat ini sudah ada sebanyak 17.700 dosis vaksin corona sinovac yang yang sudah disuntikkan kepada 10.000 relawan di Tukri dengan hasil akhirnya terus dipantau.

Di negara pembuatnya sendiri yakni China, vaksin corona Sinovac sudah mendapatkan izin penggunaan darurat. 

Menteri Kesehatan Turki juga menyampaikan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Indonesia dan negara lain yanng juga melakukan uji klinis vaksin corona Sinovac.

"Pertukaran informasi secara berkala terus kami langsungkan," katanya.

Dari pertukaran informasi tersebut Turki mendapatkan informasi bahwa program vaksinasi di Indonesia akan dilangsungkan pada 13 Januari 2021 .

Sementara di Brazil yang juga melakukan uji klinis terhadap vaksin corona Sinovac yang melaporkan hasil uji klinis yang menunjukkan tingkat efektivitas vaksin mencapai 78% dan dalam kasus-kasus ringan 100% dlam kasus moderat dan kasus berat.

Uji klinis di Brazil hanya dilakukan kepada petugas medis yang juga kelompok paling berisiko terhadap penularan virus corona Covid-19.

Dalam pertemuan Dewan Ilmiah Turki tersebut juga melakukan pembahasan hasil evaluasi uji klinis vaksin corona Sinovac terhadap warga masyarakat berusia 60 tahun ke atas. 

Turki menegaskan awalnya tidak melakukan uji coba klinis terhadap warga berusia di atas 60 tahun, Namun akhirnya telah melakukannya pada uji klinis tahap 3 pada tahap pertama dan kedua diuji cobakan kepada warga berusia di atas 60 tahun. 

Berdasarkan pada evaluasi data yang ada, tidak ada hambatan penggunaan vaksin terhadap kelompok ini.

Karena itu  pemerintah Turki memutuskan dalam program vaksinasi akan dilakukan kepada penduduk dengan rentang umur di atas 18 tahun, dan dimulai dari warga yang berusia lanjut dan mereka yang bekerja di sektor-sektor yang berisiko.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×