kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun harga, tarif menginap hotel di Mekkah mulai Rp 150.000


Rabu, 07 Oktober 2020 / 14:04 WIB
Turun harga, tarif menginap hotel di Mekkah mulai Rp 150.000


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Tarif menginap di hotel-hotel Mekkah terpangkas cukup dalam. Bahkan penurunan tarifnya mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim Umrah. Melansir Arab News, di sejumlah daerah, tarif harga kamar turun hingga mencapai SR 38 atau US$ 10. Jika dirupiahkan, nilainya hanya Rp 150 ribuan.

Arab News memberitakan, hotel bintang lima dengan pemandangan Masjidil Haram di Mekkah bersiap-siap untuk melanjutkan aktivitas mereka dan mengembalikan normalitas industri hotel dengan menawarkan diskon besar.

Kota suci ini memiliki lebih dari 1.400 hotel, yang merupakan lebih dari dua pertiga sektor akomodasi di seluruh Arab Saudi.

Dikenal memiliki harga tertinggi sepanjang tahun, yang mencapai puncaknya sekitar tiga kali selama musim sibuk, kamar hotel di dekat Masjidil Haram saat ini berharga antara SR250 dan SR700 ($ 77- $ 187).

Baca Juga: Arab Saudi akan buka layanan umrah untuk warga asing, ini jadwalnya

Sebuah tweet oleh Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammed Saleh Benten, menarik perhatian hotel-hotel pusat Makkah yang telah bertahan selama masa uji pandemi.

Benten mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaannya atas penawaran luar biasa yang ditawarkan oleh hotel-hotel Makkah, dan menggambarkannya sebagai lingkungan yang aman yang mempertimbangkan persyaratan kesehatan.

Abdullah Filali, ketua komite hotel di Kamar Dagang dan Industri Makkah, mengatakan kepada Arab News bahwa promosi yang diumumkan oleh beberapa hotel adalah cara bertahap untuk merevitalisasi sektor tersebut. Dia mengatakan penetapan harga hanyalah awal dari kembalinya industri hotel secara bertahap dan progresif yang kini tengah bermasalah.

Baca Juga: Jemaah umrah gelombang pertama tiba di Masjidil Haram

Filali mencatat, harga tidak mencerminkan kualitas layanan, yang jatuh ke level terendah setelah pandemi melanda. “Semua hotel harus menggunakan bantuan negara 'SANED,' untuk menjaga karyawan mereka dan memperbaiki dokumen mereka,” katanya.




TERBARU

[X]
×