kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.849   63,00   0,40%
  • IDX 7.162   0,64   0,01%
  • KOMPAS100 1.096   2,00   0,18%
  • LQ45 871   -0,64   -0,07%
  • ISSI 217   0,83   0,38%
  • IDX30 445   -1,15   -0,26%
  • IDXHIDIV20 538   -2,37   -0,44%
  • IDX80 126   0,23   0,18%
  • IDXV30 135   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 148   -0,60   -0,40%

Tutup Buku, Ekspor Senjata AS di Tahun 2021 Turun 21%


Kamis, 23 Desember 2021 / 14:32 WIB
Tutup Buku, Ekspor Senjata AS di Tahun 2021 Turun 21%
ILUSTRASI. Personel Angkatan Laut AS bersiap untuk meluncurkan jet tempur F18 di dek USS Carl selama FONOPS (Freedom of Navigation Operation Patrol) di Laut China Selatan, 3 Maret 2017. REUTERS/Erik De Castro.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Meski tampak lebih agresif di bawah Pemerintahan Joe Biden, pada kenyataannya nilai ekspor senjata AS di sepanjang 2021 justru mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Dilansir dari Reuters, Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (22/12) mengumumkan, penjualan senjata dan peralatan militer lainnya ke negara lain turun 21% menjadi US$ 138 miliar. Tahun fiskal 2021 berakhir pada 30 September lalu.

Penjualan peralatan militer AS pada tahun fiskal sebelumnya mencapai US$ 175 miliar.

Ekspor yang dilakukan di sepanjang tahun ini mencakup penjualan helikopter serang AH-64E Apache ke Australia senilai US$ 3,5 miliar dan helikopter CH-53K ke Israel dengan nilai US$ 3,4 miliar.

Baca Juga: Putin: Negara Barat adalah Penyebab Tingginya Tensi di Eropa Pasca Perang Dingin

Penurunan nilai ekspor senjata ini salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan Biden yang menghentikan penjualan ke Arab Saudi, karena kekhawatiran penggunaannya dalam perang di Yaman yang kerap melukai warga sipil.

Pemerintahan Biden juga dikabarkan bermaksud untuk mengumumkan kebijakan ekspor senjata baru yang lebih ramah dengan hak asasi manusia setelah evaluasi tahun ini berakhir.

Saat ini, AS masih menyediakan dua metode bagi negara asing yang ingin mengimpor senjata. Pertama, penjualan komersial langsung yang dinegosiasikan antara pemerintah dan perusahaan.

Sementara yang kedua adalah penjualan di mana pemerintah asing biasanya menghubungi pejabat Departemen Pertahanan di kedutaan AS di negaranya sendiri.

Baca Juga: 10 Negara dengan Jumlah Pesawat Militer Terbanyak di Dunia, AS Raja Di Udara



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×