Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang dipimpin Warren Buffett, melaporkan peningkatan signifikan pada kas mereka menjadi US$ 325,2 miliar atau sekitar Rp 5.117 triliun (kurs Rp 15.747) pada kuartal III-2024.
Laporan triwulanan yang dirilis pada Sabtu (2/11/2024) menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kembali menjual sebagian besar sahamnya, termasuk saham Apple dan Bank of America.
Selama musim panas, Berkshire menjual sekitar 100 juta saham Apple, atau 25% dari total kepemilikannya, sehingga tersisa 300 juta saham.
Baca Juga: Warren Buffett Percepat Pembelian Kembali Saham Berkshire Hathaway
Sepanjang 2024, Berkshire telah melepas lebih dari 600 juta saham Apple, meskipun perusahaan tersebut masih menjadi kepemilikan saham terbesar dengan nilai mencapai US$ 69,9 miliar.
Secara keseluruhan, Berkshire menjual saham senilai US$ 36,1 miliar, termasuk beberapa miliar dolar saham Bank of America, namun hanya membeli saham senilai US$ 1,5 miliar.
Ini menandai kuartal kedelapan berturut-turut di mana Berkshire menjadi penjual bersih saham. Selain itu, untuk pertama kalinya sejak kuartal kedua tahun 2018, Berkshire tidak melakukan pembelian kembali saham dan tidak membeli saham tambahan dalam tiga minggu pertama Oktober.
Cathy Seifert, analis di CFRA Research, mengatakan bahwa peningkatan kas menunjukkan pola pikir menghindari risiko dan dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai kondisi ekonomi dan pasar.
Baca Juga: Triliuner Mark Cuban Ingatkan Jika Masih Gunakan Kartu Kredit Sulit Jadi Kaya
Kinerja saham Berkshire sepanjang tahun ini cukup positif, dengan saham Kelas A naik 25%, sementara indeks S&P 500 meningkat 20%. Namun, beberapa investor khawatir bahwa valuasi saham yang tinggi mungkin telah menyebabkan beberapa saham menjadi terlalu mahal.
Berkshire kini memiliki cadangan kas yang jauh lebih besar dibandingkan akhir Juni, yang sebesar US$ 276,9 miliar. Buffett belum melakukan akuisisi besar sejak 2016, dan tumpukan uang tunai yang meningkat ini menimbulkan spekulasi tentang pandangan Buffett terhadap pasar saham atau potensi akuisisi besar di masa mendatang.
Penurunan Laba Operasional
Laba operasional Berkshire turun 6% menjadi US$ 10,09 miliar, atau sekitar US$ 7.019 per saham Kelas A, di bawah estimasi analis sebesar US$ 7.611 per saham. Penurunan ini disebabkan oleh kerugian dari polis asuransi lama, klaim terkait Badai Helene, dan kerugian akibat penguatan dolar AS.
Namun, ada peningkatan laba di beberapa divisi, seperti perusahaan asuransi mobil Geico dan perusahaan kereta api BNSF. Perusahaan asuransi Berkshire juga mencatat keuntungan besar berkat penurunan klaim kecelakaan di Geico.
Meski demikian, penurunan terjadi di bisnis ritel, termasuk dealer mobil dan jaringan halte truk Pilot, yang pendapatannya menurun.
Baca Juga: Warren Buffett Jual 26% Saham Berkshire di Bank of America, Ini Pemicunya
Pendapatan bersih Berkshire mencapai US$ 26,25 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian sebesar US$ 12,77 miliar pada tahun sebelumnya, sebagian besar berkat keuntungan yang belum direalisasi dari investasi saham.
Kerugian dari Badai dan Asuransi
Keuntungan dari bisnis asuransi Berkshire turun 69% karena kerugian dari polis lama serta klaim senilai $565 juta dari Badai Helene. Selain itu, kerugian sebelum pajak sebesar US$ 1,3 miliar hingga US$ 1,5 miliar diproyeksikan pada kuartal keempat akibat Badai Milton yang melanda Florida pada Oktober.
Pendapatan dari investasi bisnis asuransi naik 48% menjadi $3,66 miliar, namun hal ini bisa berkurang jika Federal Reserve menurunkan suku bunga. Tom Russo, kepala di Gardner Russo & Quinn, mengatakan bahwa Buffett selalu siap menginvestasikan modal ketika kondisi pasar memburuk.
Baca Juga: 9 Aturan Warren Buffett yang Bisa Bantu Kelas Menengah Naik ke Kelas Atas
Selain itu, pada akhir Oktober, Berkshire menyelesaikan pembelian 8% saham Berkshire Hathaway Energy yang belum dimilikinya. Buffett, yang telah memimpin Berkshire sejak 1965, diperkirakan akan menyerahkan kendali kepada Wakil Ketua Greg Abel di masa depan.