Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Laba operasional Berkshire turun 6% menjadi US$ 10,09 miliar, atau sekitar US$ 7.019 per saham Kelas A, di bawah estimasi analis sebesar US$ 7.611 per saham. Penurunan ini disebabkan oleh kerugian dari polis asuransi lama, klaim terkait Badai Helene, dan kerugian akibat penguatan dolar AS.
Namun, ada peningkatan laba di beberapa divisi, seperti perusahaan asuransi mobil Geico dan perusahaan kereta api BNSF. Perusahaan asuransi Berkshire juga mencatat keuntungan besar berkat penurunan klaim kecelakaan di Geico.
Meski demikian, penurunan terjadi di bisnis ritel, termasuk dealer mobil dan jaringan halte truk Pilot, yang pendapatannya menurun.
Baca Juga: Warren Buffett Jual 26% Saham Berkshire di Bank of America, Ini Pemicunya
Pendapatan bersih Berkshire mencapai US$ 26,25 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian sebesar US$ 12,77 miliar pada tahun sebelumnya, sebagian besar berkat keuntungan yang belum direalisasi dari investasi saham.
Kerugian dari Badai dan Asuransi
Keuntungan dari bisnis asuransi Berkshire turun 69% karena kerugian dari polis lama serta klaim senilai $565 juta dari Badai Helene. Selain itu, kerugian sebelum pajak sebesar US$ 1,3 miliar hingga US$ 1,5 miliar diproyeksikan pada kuartal keempat akibat Badai Milton yang melanda Florida pada Oktober.
Pendapatan dari investasi bisnis asuransi naik 48% menjadi $3,66 miliar, namun hal ini bisa berkurang jika Federal Reserve menurunkan suku bunga. Tom Russo, kepala di Gardner Russo & Quinn, mengatakan bahwa Buffett selalu siap menginvestasikan modal ketika kondisi pasar memburuk.
Baca Juga: 9 Aturan Warren Buffett yang Bisa Bantu Kelas Menengah Naik ke Kelas Atas
Selain itu, pada akhir Oktober, Berkshire menyelesaikan pembelian 8% saham Berkshire Hathaway Energy yang belum dimilikinya. Buffett, yang telah memimpin Berkshire sejak 1965, diperkirakan akan menyerahkan kendali kepada Wakil Ketua Greg Abel di masa depan.